Menkeu sebut Pendapatan Negara Tahun 2022 akan Lewati Targetnya, Benarkah?

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pendapatan negara tahun 2022 akan melewati targetnya, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2022.

Perkiraan ini, didasarkan atas realisasi masing-masing komponen pendapatan negara, yang menunjukkan pertumbuhan pada semester I 2022.

Dikutip dari keterangan resminya, pada Sabtu (02/07), Menkeu memaparkan, realisasi pendapatan negara pada semester I 2022 telah mencapai Rp1.317,2 triliun atau 58,1%, dari target yang ditetapkan pada Perpres 98/2022 yaitu sebesar Rp2.266,2 triliun.

“APBN sampai dengan semester I pertumbuhan pendapatan negara 48,5 persen, sangat kuat. Ini di atas baseline tahun lalu yang sebetulnya sudah tumbuh dan sudah memberikan baseline yang lebih tinggi,” ungkap Menkeu.

Pertumbuhan pendapatan negara semester I 2022, didukung karena realisasi penerimaan pajak yang mencapai Rp868,3 triliun, atau 58,5% dari target Rp1.485 triliun.

Capaian tersebut, tumbuh 55,7% dari tahun lalu. Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan, dan ditopang dari pertumbuhan penerimaan neto per jenis pajak, maupun pertumbuhan per sektor yang seluruhnya menunjukkan peningkatan.

“Kita memperkirakan penerimaan pajak akan mencapai Rp1.608 triliun. Ini artinya pertumbuhannya masih di atas 25 persen sampai dengan akhir tahun dibandingkan tahun lalu. Ini adalah suatu baseline baru,” ujar Menkeu.

Sementara itu, realisasi kepabeanan dan cukai hingga semester I 2022, telah mencapai Rp167,6 triliun atau 56,1% dari target Rp299 triliun. Dalam hal ini tumbuh 37,2%.

Realisasi tersebut, disebabkan oleh cukai yang tumbuh 33% dan bea masuk yang tumbuh 30,5%, meski terdapat anomali pada bea keluar karena adanya larangan ekspor CPO.

“Kita perkirakan sampai akhir tahun penerimaan kepabeanan dan cukai tembus di atas Rp300 triliun yaitu Rp316,8 triliun. Ini naik 17,7% dari tahun lalu yang sudah tumbuh 26%,” tandas Menkeu.

Sedangkan dari sisi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), Menkeu memperkirakan akan menembus Rp510,9 triliun di akhir tahun.

Perkiraan ini didukung realisasi PNBP semester I 2022, sebesar Rp281 triliun atau 58,3% dari target Rp481,6 triliun.

Kondisi ini ditopang PNBP Sumber Daya Alam (SDA) migas, yang sangat dominan pertumbuhannya di 86,6%, serta PNBP lainnya yang juga meningkat.

“Ini cerita yang sangat kuat di sisi penerimaan negara, mencerminkan adanya windfall revenue dan growth yang masih bisa bertahan,” pungkas Menkeu. (LH/L44).