HeadlineLensa Terkini

Amien Rais Heran Gencarnya Kriminalisasi Ulama di Rezim Jokowi

Maraknya kriminalisasi ulama dan isu islamophobia yang kini kian merebak ke berbagai kalangan, menjadi salah satu dari sekian banyak hal di pemerintahan Jokowi, yang disorot oleh Amien Rais, mantan ketua MPR sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat.

Dalam keterangannya, Amien mengaku sangat heran melihat betapa kuatnya tekad mereka-mereka untuk membatasi ruang gerak para ulama, menjaringnya dengan hukum yang tidak kuat, dan menjadikannya sebagai musuh politik.

“Ulama yang bersikap kritis dikriminalisasi dengan segala macam dalih. FPI yang berhasil melakukan demo damai terbesar sepanjang sejarah indonesia, dibubarkan lewat keputusan politik,” kata Amien dalam kanal youtubenya, dikutip pada Selasa (30/11).

Bukan saja soal FPI dan pemimpinnya, Habib Rizieq Shihab, yang saat ini masih berkutat dengan hukum, Amien juga menyebut ihwal HTI yang juga dibubarkan sebab kepentingan politik, menurutnya.

“Hanya karena HRS tetap kritis dan vokal, maka framing politik dengan segala fabrikasi, distorsi, dan disinformasi, HRS dipalugodam sebagai musuh NKRI dan dalih-dalih hukum buatan lainnya,” pungkasnya.

“HTI juga dibubarkan lewat keputusan politik, bukan keputusan hukum yang transparan. Saya heran oknum-oknum penting dalam rezim Jokowi kok bisa merasa sangat kuat, ini saya heran terus terang,” jelasnya.

Keheranan yang dirasa Amien bukan tanpa alasan, pasalnya dalam dua kali pilpres, diketahui pihak Jokowi dibantu oleh polisi dan mesin birokrasi, dan kemenangannya pada 2014 lalu hanya memperoleh sebesar 53% saja.

“Tetapi dengan bantuan yang masih dari polisi, birokrasi dan alat-alat yang dimiliki pemerintah akhirnya cuma dapat 55%. Tapi gayanya seperti menang secara landslide victory  lewat pemilihan yang bersih seolah-olah. Saya tidak paham melihat tingkah laku oknum-oknum dalam tubuh rezim Jokowi sekarang ini,” terangnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *