HeadlineLensa Manca

Semakin Sengit, Taiwan Sebut Tiongkok Bisa Memblokade Pelabuhan Utamanya

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Tiongkok mampu memblokade Pelabuhan dan bandara utamanya pada Selasa (9/11). Bagi negara pulau tersebut, aksi yang dilakukan oleh Tiongkok merupakan ancaman militer yang paling mematikan.

Tidak pernah terpikirkan bagi Tiongkok untuk tidak menggunakan kekuatan agar Taiwan yang demokratis tetap berada di bawah kendalinya. Bahkan, Beijing telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau tersebut, termasuk berulang kali menerbangkan pesawat perang ke zona pertahanan udara Taiwan.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan setiap dua tahun oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, Tiongkok telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai perang “zona abu-abu”.

Hal tersebut didasari pada sebanyak 554 penyusupan yang dilakukan oleh pesawat-pesawat perang Tiongkok ke wilayah barat daya zona identifikasi pertahanan udara antara September tahun lalu dan akhir Agustus.

Menurut keterangan analisis militer, taktik tersebut ditujukan untuk menaklukkan Taiwan lewat aksi yang melelahkan.

Pada waktu yang bersamaan, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) memiliki tujuan untuk menyelesaikan modernisasi pasukannya pada tahun 2035, untuk meraih keunggulan dalam kemungkinan operasi melawan Taiwan serta kemampuan yang layak untuk menolak pasukan asing.

“Saat ini, PLA mampu melakukan blokade bersama di pelabuhan kunci, bandara, dan rute penerbangan keluar kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami, dan berdampak pada aliran pasokan militer serta sumber daya logistik kami,” ujar perwakilan Kementerian Pertahanan, dikutip dari VOA.

Tsai Ing-wen, Presiden Taiwan, mengklaim bahwa Taipei sudah menjadi negara merdeka dan berjanji untuk mempertahankan kebebasan sekaligus demokrasinya.

Namun di sisi lain, Tiongkok tetap menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Meskipun begitu, Tsai telah menjadikan penguatan pertahanan Taiwan sebagai prioritas. Ia juga berjanji untuk memproduksi lebih banyak senjata yang dikembangkan di dalam negeri, termasuk kapal selam sekaligus peralatan lain yang dibeli dari AS. (DY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *