Lensa Manca

Mulai Krisis, Afghanistan Hadapi Kelangkaan Pangan

Kelangkaan pangan yang akut seiring dengan terjadinya musim kering kini menimpa Afghanistan. Tidak hanya itu, berbagai permasalahan seperti perebakan Covid-19 dan juga sanksi-sanksi ekonomi yang terjadi bersamaan membuat negara tersebut berada di ambang krisis kelaparan. Berbagai krisis yang terjadi memaksa Afghanistan harus bergantung pada impor.

Afghanistan tidak pernah mampu menghasilkan makanan yang cukup untuk rakyatnya, meskipun tergolong ke dalam negara agraris. Kurangnya curah hujan tahun ini juga menjadi faktor lain yang telah memperburuk ketahanan pangan di negara tersebut.

“Gandum dan beras diimpor dari negara tetangga seperti Tajikistan, Uzbekistan, Kirgistan, Kazakhstan, dan Pakistan. Kami membutuhkan komoditas itu karena Afghanistan belum swasembada,” ujar Penjabat Menteri Pertanian Afghanistan, Abdul Rahman Rashed, dikutip dari VOA pada Senin (25/10).

Menurut petani setempat, musim kering tahun ini tergolong lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sumur-sumur air yang biasanya digunakan untuk mengairi lahan pertanian saat ini mengering.

“Lima tahun lalu situasinya bagus karena air mengalir ke bawah gunung. Namun, sekarang mata air dan sumur sudah mengering,” ujar Qari Nasratullah, salah seorang petani.

Kondisi Covid-19 yang hingga kini tak kunjung usai juga semakin memperburuk keadaan, sebab warga tidak dapat mencari nafkah dan menganggu arus barang ke negara itu.

“Produk dalam negeri tidak lagi mencukupi, dan karena komoditasnya merupakan hasil impor, harganya menjadi tinggi,” ujar Abdul Maroof, seorang penjaga toko.

Terjadinya krisis pangan ini juga diakibatkan oleh terhambatnya bantuan internasional dan pembekuan aset Afghanistan oleh negara lain. (DY)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *