Lensa Wisata

Menelusuri Pesona dan Sejarah Candi Banyunibo, Si ‘Permata yang Kesepian’

Menggali sejarah dari Candi yang ada di Jogja, memang tak akan ada habisnya. Salah satu candi yang kaya akan nilai sejarah adalah Candi Banyunibo. Candi ini terletak sekitar 5,6 km ke arah selatan dari Candi Prambanan tepatnya di Desa Bokoharjo. Candi yang dibangun pada sekitar abad ke-9 ini memiliki banyak sekali keunikan yang patut diketahui!

Nama Banyunibo sendiri memiliki arti air yang jatuh. Selain karena bentuknya yang menyerupai air jatuh, Candi Banyunibo ini diharapkan menjadi doa agar diberikan kesuburan bagi daerah sekitarnya. Selain itu, Belanda juga menjuluki Candi Banyunibo dengan nama ‘The Lonely Jewel’ atau permata yang kesepian. Nama itu diberikan karena candi ini terpisah dari candi-candi lainnya.

Pengunjung akan disambut dengan relief Dewi Hariti saat masuk dalam bangunan candi. Dalam kepercayaan Budha dan masyarakat lokal yakni Jawa kuno, Dewi Hariti adalah sosok wanita raksasa yang dulunya sangat suka memangsa anak-anak. Namun setelah mendapatkan secercah cahaya dari Sang Budha, Dewi Hariti berubah menjadi sosok yang penuh cinta kasih dan menjadi pelindung bagi anak-anak.

Akses menuju Candi Banyunibo tidak terlalu sulit dan tidak terlalu jauh dari pusat kota Yogyakarta. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau mengikuti paket perjalanan jeep wisata yang ditawarkan di Tebing Breksi. Tentu saja, pengunjung akan merasakan sensasi yang lebih istimewa jika memilih perjalanan jeep wisata ini.

Candi Banyunibo dibuka dari Pukul 06.00 sampai 17.00. Akan tetapi, waktu terbaik untuk berkunjung ke Candi Banyunibo yaitu pada pagi hari pukul 06.00 sampai Pukul 08.00 dan juga di sore hari Pukul 16.00 sampai 17.30. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat keindahan matahari terbenam dari Candi Banyunibo ini!

Pengunjung juga tidak perlu khawatir dengan fasilitas di Candi Banyunibo. Di sini sudah tersedia lengkap toilet bersih, washtafel, dan area parkir luas untuk mobil dan motor yang pastinya membuat nyaman berwisata di sini. Selain itu, juga terdapat gazebo yang dapat dipakai untuk bersantai dan bercengkrama dengan teman dan keluarga. Tak lupa, di Candi Banyunibo juga terdapat beberapa tempat makan yang bisa dikunjungi.

Di Candi Banyunibo juga banyak sekali kegiatan yang diadakan. Kegiatan rutin yang diadakan mingguan adalah pasar minggu pagi di mana banyak sekali pedagang yang berjualan di sekitar Candi Banyunibo. Selain itu, di Candi Banyunibo juga terdapat kegiatan tahunan seperti Festival Gerobak Sapi dan Sleman Temple Run. (YM/L44)

Share

3 thoughts on “Menelusuri Pesona dan Sejarah Candi Banyunibo, Si ‘Permata yang Kesepian’

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *