Lensa Manca

Suga Menyebut Taiwan Sebagai Sebuah Negara, Memancing Protes dari China

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyebut Taiwan sebagai sebuah negara, pada hari Kamis (10/6) langsung mendapat kecaman dari China, yang menganggap pulau itu sebagai provinsi China yang membangkang.

Dalam debat parlemen spertamanya dengan para pemimpin oposisi pada hari Rabu, Suga, menyebut Australia, Selandia Baru dan Taiwan, mengatakan, “Tiga negara tersebut telah memberlakukan pembatasan kuat pada hak privasi” untuk mengekang wabah virus corona baru.

Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri biasanya disebut “wilayah” di Jepang, dengan pemerintah China yang dipimpin komunis mengklaim pulau itu adalah “bagian yang tidak dapat dicabut” dari wilayahnya.

Referensi Suga datang ketika Tokyo dan Beijing telah berselisih atas beberapa masalah, termasuk sengketa wilayah di Laut China Timur dan tindakan keras terhadap Hong Kong.

“China menyatakan ketidakpuasan yang kuat dengan pernyataan keliru Jepang dan telah mengajukan protes serius terhadap Jepang,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin kepada wartawan di Beijing, Kamis.

“Hanya ada satu China di dunia,” kata Wang, mendesak Jepang untuk menjadi lebih berhati-hati dalam kata-kata dan perbuatan tentang urusan Taiwan dan untuk menghindari mengirim sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan pulau itu.

Baru-baru ini, pemerintah Suga juga telah memperkuat komitmennya terhadap Taiwan yang demokratis, yang membuat China kesal.

Pada pertemuan puncaknya di Washington pada bulan April, Suga mengkonfirmasi dengan Presiden AS Joe Biden “pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.” Ini menandai pertama kalinya dalam 52 tahun para pemimpin Jepang dan AS menyebut Taiwan dalam sebuah pernyataan bersama.

Setelah KTT, Kementerian Luar Negeri China memanggil seorang pejabat senior Kedutaan Besar Jepang di Beijing untuk mengajukan protes terhadap perjanjian antara Amerika Serikat dan sekutu dekatnya di Asia.

China juga mengecam Jepang karena telah menyumbangkan vaksin COVID-19 ke Taiwan, menyebut langkah seperti itu sebagai “aksi dengan maksud politik.”

Taiwan dan Cina daratan telah diperintah secara terpisah sejak mereka berpisah pada tahun 1949 sebagai akibat dari perang saudara. Hubungan mereka memburuk sejak Tsai Ing-wen yang condong pada kemerdekaan menjadi presiden Taiwan pada 2016.

Sementara Tokyo memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei dan menjalinnya dengan Beijing pada tahun 1972, Taiwan dan Jepang terus mempertahankan hubungan ekonomi.

Sumber : JapanTimes

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *