Lensa Jogja

Wujud Doa dan Harapan, BPBD DIY Larung Gunungan Prokes

Tren kasus pandemi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta kian hari semakin menurun. Sebagai ungkapan rasa syukur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DIY menggelar larung gunungan prokes yang bertempat di Selasar Teras Malioboro Satu, Kota Yogyakarta.

Gunungan prokes larung Covid-19 ini berisikan seperangkat alat protokol kesehatan seperti masker, hand sanitizer, serta sabun tangan, yang menyimbolkan kondisi saat pandemi Covid-19.

Sementara itu, ada juga hasil bumi sebagai bagian dari gunungan yang melambangkan kesejahteraan masyarakat.

Kata larung sendiri dimaknai sebagai upaya melepaskan wabah penyakit Covid-19 yang telah menghambat kehidupan masyarakat agar tidak kembali lagi.

Hal tersebut karena pandemi Covid-19 telah melumpuhkan kegiatan masyarakat selama hampir 3 tahun lamanya.

“Gunungan Covid-19 ini sebagai simbol karena gunungan itu adalah doa dan harapan sekaligus simbol syukur kepada Yang Maha Kuasa karena tren kasus covid ini terus melandai dan kita bisa kembali ke  kehidupan semula, ” ujar Biwara Yuswantana, selaku Kepala Pelaksana BPBD DIY.

Setelah prosesi seremonial pemotongan tumpeng oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DIY beserta para jajaran, acara dilanjutkan dengan  acara puncak, yakni rayahan gunungan.

Masyarakat pun antusias turut mengambil berbagai peralatan protokol kesehatan yang telah membersamai masyarakat hingga saat ini.

Meskipun tren kasus pandemi Covid-19 kian melandai, harapannya kebiasaan menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak dapat terus dilakukan untuk menjadi pola hidup bersih dan sehat. (AN/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *