Waspada.. !! Merapi Semakin Aktif
Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menunjukkan aktivitas vulkanik. Guguran lava pijar pun masih terus terjadi periode malam hingga pagi hari tadi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat pada periode pengamatan tanggal 23 Februari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB teramati belasan kali guguran lava pijar. “Periode 23 Februari 2021 selama 6 jam mulai pukul 00.00 WIB teramati 12 kali guguran lava pijar,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida
Ia menjelaskan, jarak luncur lava pijar belum sampai 2 kilometer. Untuk arah guguran lava pijar masih ke arah barat daya atau ke hulu Kali Krasak dan Boyong. “Jarak luncur lava pijar maksimum 1.200 meter ke arah barat daya,” paparnya.
Lebih lanjut, secara visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah gunung.
“Emisi asap sulfatara merupakan kejadian yg biasa terjadi di gunung api aktif. Asap berwarna putih menunjukkan komposisi gas yang dominan adalah uap air,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk aktivitas kegempaan Merapi mencatat gempa guguran sebanyak 31 kali, dan gempa hembusan sebanyak 2 kali. “Untuk status Merapi masih di tingkat Siaga,” tegasnya.
Oleh karena itu Hanik menjelaskan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sisi selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik Gunung Merapi bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan sementara untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(sumber : detik.com)