Lensa Kuliner

Warung Sambel Panggang Cak Naryo: Segar dan Lezatnya Kuliner Khas Pantura di Bantul

Kabupaten Bantul memang dikenal sebagai kabupaten yang kental dengan filosofi budayanya. Salah satu contohnya adalah Kawasan Krapyak, Bantul. Terdapat situs sejarah berupa Panggung Krapyak atau yang sering disebut dengan istilah “Kandang Menjangan” oleh masyarakat sekitar.

Pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono I, panggung berbentuk kubus ini digunakan sebagai pos untuk berburu hewan sekaligus benteng pertahanan dari serangan binatang buas.

Tidak jauh dari lokasi Panggung Krapyak, di sisi timur terdapat warung makan sederhana yang menjual kudapan khas pesisir Pantai Utara, Jawa Tengah. Warung tersebut bernama “Sambel Panggang Cak Naryo”.

Kabupaten yang dijuluki “Bumi Projotamansari” ini memang dikenal sebagai surganya kuliner. Tidak hanya kuliner khas Yogyakarta saja, namun banyak juga kuliner dari luar daerah yang semakin menjamur dan mudah untuk ditemui di sudut-sudut kota. Maka tak heran, Warung “Sambel Panggang Cak Naryo” bisa anda jadikan sebagai alternatif pilihan kuliner jika berkunjung ke Kawasan Krapyak.

Sebagai kuliner khas Pantai Utara, Warung “Sambel Panggang Cak Naryo” menyajikan berbagai olahan ikan segar seperti olahan ikan pari asap atau yang kerap dipanggil dengan sebutan “iwak pe” yang menjadi menu populer di warung makan satu ini.

Selain  olahan ikan pari asap, warung ini juga menyajikan olahan ikan manyung yang memiliki cita rasa gurih saat diolah. Ikan pari asap merupakan salah satu ikan yang kerap kali ditangkap oleh nelayan Pesisir Pantura.

Usaha warung makan sederhana ini mulai dirintis sejak awal pandemi COVID-19 merebak di tanah air tahun 2020 silam. Bermodalkan percaya diri dan keinginan untuk memperkenalkan kuliner khas Pantura di Yogyakarta, Fery Taufik, selaku pemilik warung ini lega usahanya semakin hari semakin banyak mendatangkan peminat. Uniknya, Fery menggunakan resep turun temurun dari keluarganya untuk mengolah menu makanan yang disajikan di warung makannya.

Meskipun masih dalam tahapan merintis, warung makan yang ia garap bersama rekan-rekannya ini perlahan dapat diterima oleh masyarakat sekitar. Bahkan, ia sudah memiliki banyak pelanggan setia yang sering berkunjung ke warungnya. Wow, hebat bukan?

1.Mangut Kepala Manyung Menjadi Menu Best Seller

Dari sekian banyak menu yang ditawarkan, mangut kepala manyung menjadi menu yang mendapat peringkat best seller.

Cara membuat mangut kepala manyung ini pun tergolong susah-susah gampang. Mulanya, kepala manyung yang sebelumnya sudah diasap dan digoreng kemudian ditaburi dengan kuah mangut. Kuah mangut ini dibuat dengan menggunakan kaldu serta racikan bumbu rempah khas Pantura yang tentunya siap menggugah selera.

Setelah itu, mangut kepala manyung yang telah dibumbui dimasak hingga kuahnya mendidih dengan menggunakan api berukuran sedang. Untuk anda pecinta pedas jangan khawatir! Anda juga bisa request untuk menambahkan potongan cabai rawit pada menu satu ini.

Jika bumbu sudah meresap di setiap permukaan ikan, menu mangut kepala manyung ini pun siap untuk disajikan. Meski menggunakan bagian kepala ikan manyung, menu satu ini memiliki daging yang cukup melimpah di bagian dalamnya.

Mangut kepala manyung yang tersaji memiliki tekstur lembut dengan rasa unik yang sangat gurih di setiap gigitannya. Kuah yang tersaji pun terasa segar nan pedas. Ikan ini memiliki tektur empuk dan bagian duri lunak yang sangat renyah saat disantap. Lumuran sambal pedas yang melekat pada menu ini juga membuat anda ketagihan untuk menyantapnya.

2. Iwak Pe sebagai Teman Santap Mangut Kepala Manyung

Selain mangut kepala manyung, ada satu menu yang tidak boleh dilewatkan yakni menu iwak pe sambal lalapan. Sesuai dengan namanya, menu iwak pe ini menggunakan ikan pari yang sebelumnya sudah melalui proses pengasapan terlebih dahulu.

Ikan yang cukup populer di kawasan Pati, Jawa Tengah ini terkenal dengan cita rasa yang unik dan bagian durinya yang cenderung lunak, sehingga dapat dikonsumsi dengan aman. Konon, aroma menyenang nan nikmat yang dihasilkan dari ikan ini berasal dari proses pengasapan yang telah dilakukan sebelumnya, lho.

Berbeda dengan mangut kepala manyung, proses pembuatan iwak pe tergolong lebih mudah. Sebelum disajikan, ikan pari asap ini akan digoreng terlebih dahulu. Jika sudah, ikan ini akan digeprek dengan sambal terasi spesial yang merupakan racikan khusus dari warung “Sambel Panggang Cak Naryo”. Lalapan segar yang disajikan bersama dengan  iwak pe ini tentunya menambah kesegaran dan kenikmatan dari menu satu ini.

Untuk rasa tidak perlu diragukan lagi! Kedua jenis ikan tersebut, baik mangut kepala manyung dan juga iwak pe memiliki citarasa unik yang siap membuat lidah anda menjadi candu.

Gimana? Anda tertarik untuk berkunjung ke Warung “ Sambel Panggang Cak Naryo”? (da-lensa44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *