Viral Trend Goreng Tusuk Gigi di Korea Selatan Hingga Dijadikan Camilan
Viral di media sosial tren menggoreng tusuk gigi hingga dijadikan camilan yang dilakukan oleh kalangan penduduk Korea Selatan.
Tak hanya tren memasak saja, para content creator Korea Selatan bahkan melakukan
‘mukbang’ tusuk gigi tersebut.
Konten ‘Mukbang’ itu awalnya dibagikan oleh salah satu kreator asal Korea Selatan dan langsung viral. Orang-orang pun langsung mengikuti trend tersebut dan mengunggahnya di media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Dari video yang tersebar itu, terlihat seseorang menggoreng tusuk gigi hingga berubah seperti kerupuk. Cara penyajian tusuk gigi goreng itupun dengan cara menambahkan bumbu seperti keju ataupun bubuk pedas sebelum di makan.
Menurut kreator yang me-review ‘camilan’ itu, teksturnya krispi seperti stick jajaana dan rasanya hambar.
Perlu diketahui, Jenis tusuk gigi yang digunakan di Korea Selatan ini berbeda dengan tusuk gigi yang umumnya dipakai di Indonesia.
Di Indonesia, tusuk gigi biasanya terbuat dari bambu atau lidi kecil, sementara di Korea Selatan tusuk giginya itu terbuat dari tepung kanji atau tepung jagung. Hal ini karena bahan tersebut bisa cepat terurai dan ramah lingkungan.
Namun, meski bahan dasarnya itu sering menjadi salah satu jenis bahan masakan, Kementerian Pangan Korea Selatan belum memastikan bahwa tusuk giginya itu layak dimakan.
Pihaknya mengeluarkan peringatan kesehatan dan menyarankan warganya untuk tidak mengonsumsi tusuk gigi goreng yang terbuat dari tepung kanji itu.
“Ini bukan produk untuk dikonsumsi, Keamanannya sebagai makanan belum diverifikasi, Tolong Jangan makan itu (Tusuk gigi),” tegas Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan, dalam sebuah unggahan di media sosial X, dikutip Sabtu (3/2).
Tak hanya viral di Korea Selatan, tren menggoreng dan memakan tusuk gigi ini pun ikut merempet negara tetangganya yakni China.
Dari laporan, terdapat 3.33 juta vies untuk video singkat yang menampilkan tusuk gigi goreng di media sosial Weibo.
Sepadan dengan Korea Selatan, Kementerian Kesehatan China pun juga memberikan himbauan kepada masyarakatnya agar tidak mengikuti tren berbahaya tersebut.
Penulis: Chumaida