Lensa Jogja

Upaya Lestarikan Warisan Budaya, Museum Sonobudoyo Rutin Gelar Kesenian Kerakyatan

Ikut serta terus melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional, Museum Sonobudoyo Yogyakarta menggelar pertunjukkan kesenian kerakyatan, Senin (15/11).

Diselenggarakan mulai pukul delapan malam, gelaran kesenian tradisional ini dilaksanakan di pendopo timur Museum Sonobudoyo, di Jalan Pangrukan nomor 6, Kota Yogyakarta.

Terdapat enam pertunjukkan yang ditampilkan secara bergantian. Yakni Jathilan, Tayub, Badui, Reog, Kethek Ogleng dan Kesenian Angguk.

Pagelaran Kesenian Kerakyatan ini merupakan tindak lanjut dari warisan budaya Tak Benda Nasional milik Daerah Istimewa Yogyakarta. Pagelaran ini juga telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Ridho Wicaksono, Staff Museum Sonobudoyo menjelaskan, pihaknya berupaya untuk menyajikan hasil kesenian kepada masyarakat, tak hanya dalam bentuk benda mati. Pagelaran Kesenian Kerakyatan ini juga merupakan salah satu wujud menghidupkan koleksi yang dipajang di ruang pamer.

“Kalau tujuan dari pagelaran ini adalah kita menyajikan kepada masyarakat bahwa di Museum Sonobudoyo ini tidak hanya menyajikan barang-barang yang sifatnya mati. Jadi kami juga menghidupkan koleksi yang kita pajang di ruang pamer itu salah satunya melalui pertunjukkan ini. Itulah kenapa pertunjukkan malam hari di museum sonobudoyo disebut atraksi pendukung koleksi.” Ujar Ridho Wicaksono.

Museum Sonobudoyo menampilkan kesenian Jathilan dari Kelompok Turonggo Wirogo Mudho yang berasal dari Kabupaten Bantul, dengan durasi satu jam. Semua pemain dan penonton tetap mematuhi protokol kesehatan ketat, guna mencegah penyebaran virus Covid-19.

Diharapkan, Pagelaran Kesenian Kerakyatan ini bisa mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, dengan mendatangi Museum Sonobudoyo untuk menyaksikan koleksi benda mati pada siang hari. Setelah menyaksikan koleksi benda mati, masyarakat bisa menonton pertunjukkan kesenian kerakyatan pada malam hari.

Museum Sonobudoyo terus berupaya untuk lebih dekat dengan masyarakat, dengan cara menyiarkan potongan pertunjukkan kesenian kerakyatan ke sosial media milik Museum Sonobudoyo. (AA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *