Lensa Kuliner

Unik, Olahan Keripik Pelepah Pisang Jadi Favorit Masyarakat

Pohon pisang memang dikenal sebagai pohon seribu manfaat, karena hampir seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Salah satunya pelepah pisang, atau dalam bahasa Jawa disebut debog. Jika biasanya bagian pohon pisang ini tak pernah dimanfaatkan dan hanya berakhir di tempat sampah, berkat tangan ajaib Mumun, seorang ibu muda warga Dusun Sawo, Kalurahan Sendang Agung, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pelepah pisang mampu diolah menjadi keripik layak konsumsi.

Hal ini bermula, ketika Mumun melihat pelepah pisang yang hanya dibuang setiap harinya. Ia pun berinisiatif untuk mencoba mengolahnya. Berbekal tutorial dari internet maupun youtube, Mumun pun berhasil membuat olahan keripik dari pelepah pisang ini.

Hingga saat ini, Mumun telah memiliki dua orang karyawan untuk membantu produksi keripik pelepah pisang miliknya. Hal ini disebabkan keripik pisang bermerk dagang Keysa ini, selalu ludes diserbu pembeli, setiap kali produksi.

Cita rasanya yang gurih dan renyah, serta unik dan jarang dijumpai ini, menjadikan keripik pelepah pisang buatan Mumun laku di pasaran. Dalam sebulan, Mumun mampu meraup keuntungan hingga 5 juta rupiah. Tak hanya lokal Yogyakarta saja, produk keripik pelepah pisang ini, telah merambah ke pasar pulau Jawa, seperti Semarang, Tangerang, Bandung, Surabaya, bahkan sudah diekspor ke Malaysia.

“Itu kan kalo jantung kan bisa dimasak ya, terus saya pikir kenapa pohonnya ga dimasak? Ya saya coba aja dimasak. Soalnya sayang disini banyak pohon pisang dibiarkan begitu saja. Kalau udah di ambil pisangnya kan. Ya saya coba-coba aja saya bikin, ternyata jadi keripik pohon pisang.” Ungkap Mumun.

Pembuatan keripik pelepah pohon pisang ini, cukup sederhana. Pertama, batang pohon pisang yang telah diambil bagian dalamnya, dicuci bersih, kemudian dimasukkan ke dalam adonan tepung yang sudah diberi bumbu, seperti bawang putih, garam, dan penyedap rasa. Kemudian, panaskan minyak, dan pelepah pisang berbalut tepung siap digoreng. Proses penggorengannya sendiri, masih menggunakan tungku dan kayu bakar, cara ini akan membuat keripik matang sempurna. Saat menggoreng, masukkan satu per satu pelepah pisangnya agar tidak lengket satu sama lain. Setelah matang, angkat dan tiriskan. Keripik pelepah pisang yang sudah dingin, kemudian bisa dikemas.

Untuk varian rasanya sendiri,  keripik ini tidak hanya memiliki rasa original. Namun, keripik ini juga memiliki varian rasa lain, seperti balado dan sapi panggang. Satu bungkus keripik pelepah pisang rasa original, dijual dengan harga Rp14.000. Sementara, untuk rasa balado dan sapi panggang, dibandrol dengan harga Rp16.000 per bungkusnya. (UMW/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *