Tingkatkan Kemampuan Bisnis Mak-Mak, Bizcon Kembangkan Kerjasama
Mengawali tahun 2021 Bizniz Corner atau Bizcon besutan Persaudaraan Mak-Mak Indonesia atau PMMI merayakan milad pertamanya yang digelar di museum TNI AD Dharma Wiratama Yogyakarta, selain prosesi pemotongan tumpeng juga diadakan bincang bisnis dengan menghadirkan narasumber seperti Syukri Fadholi, Puji Hartono, Ridwan serta Nur Aisyah Haifani. (01/03/20210)
Dengan adanya bincang bisnis tersebut diharapkan mampu menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan mak-mak dalam menjalankan bisnis terutama ditengah musim paceklik saat ini yang disebabkan meluasnya penularan covid-19.
Didalam acara ini juga dilaksanakan pelantikan pengurus Bizcon baru periode tahun 2021-2022 dengan mengukuhkan Nur Purwati atau Mak Atik sebagai Ketua.
Dibawah kepemimpinan Nur Purwati Bizcon diharapkan mampu menjalin lebih banyak kerjasama dengan pihak lain sehingga bisnis yang dijalankan mak-mak di Yogyakarta tersebut terus dapat berkembang.
Bertepatan dengan momen perayaan kali ini Bizcon juga meneken nota kesepahaman dengan Kantor Urusan Bisnis dan Investasi atau KUBI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, terdapat ratusan mak-mak yang tergabung dengan Bizcon yang diharapkan mampu menjadi mak-mak tangguh dan cerdas tidak hanya di urusan politik namun juga Ekonomi, Sosial serta Agama.
Dalam kesempatan kali ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Persaudaraan Mak-Mak Indonesia Nur Aisyah Haifani yang berharap kedepannya mak-mak mampu beralih dari usaha offline menjadi online untuk mengikuti perkembangan zaman saat ini terlebih pasca diterpa pandemi covid-19.
Nur Aisyah Haifani, Ketua PMMI DIY menambahkan, Harapannya untuk Bizcon yang pertama mak mak bisa mandiri secara ekonomi. Membantu ekonomi keluarga kemudian semakin meningkatkan kreativitas. Kalau kita tidak kreatif, tidak mengikuti perkembangan zaman kita akan ketinggalan. Tentu saja merubah konsep bisnis dari offline menjadi online. Yang penting, kadang-kadang mak mak sekarang itu tertinggalnya disitu. Dulu masih nyaman sih sebelum covid kan walaupun sudah ada online mak mak itu masih nyaman sebelum covid. karena apa mereka masih berjualan dimana-mana. Karena apa, sekarang kan jualan offline sudah tiak boleh. Semua lapak lapak ditutup, kita punya lapak didepan Masjid Jogokaryan. Tutup. Dulu rutin ya setiap hari sabtu disana. Tapi, sekarang kan sudah tidak boleh lagi nih. Nah bagaimana kita bisa hidup kalau nggak jualan secara online.
Meski dibawah kepengurusan Persaudaraan Mak-Mak Indonesia yang bergerak dalam bidang politik Bizniz Corner murni bergerak dibidang bisnis mengingat pondasi utama dalam sebuah keluarga tergantung pada manajemen yang dikelola oleh mak-mak.
(sta/l44)