Lensa Manca

Tiga Hari Padam, Libanon Kembali Menyala Usai diisi 6000 Kilo Liter Bahan Bakar

Setelah matinya jaringan listrik di sejumlah wilayah Libanon, akhirnya jaringan tersebut kembali online. Hal ini karena tentara telah membantu untuk memasok bahan bakar ke dua pembangkit listrik utama yang sudah habis. Adanya pemasokan dari tentara ini telah mengakhiri pemadaman total di Libanon, Senin (11/10).

Penyebab kematian dua pembangkit listrik utama Libanon karena kekurangan bahan bakar. Dikutip dari AFP, pembangkit listrik Deir Ammar dan Zahrani telah mati pada Sabtu. Sehingga pada bulan ini, sudah dialami sebanyak dua kali padamnya jaringan listrik.

Walid Fayad selaku Menteri Energi menyampaikan bahwa jaringan di negaranya telah Kembali beroprasi.


“Jaringan kembali normal, seperti sebelum minyak habis di Deir Ammar dan Zahrani,” katanya.

Tak lupa, Fayad pun mengapresiasi kepada tentara yang telah sigap memasok bahan bakar. Diketahui bahwa tentara tersebut telah menyerahkan lebih dari 6.000 kilo liter bahan bakar minyak.

Sebelumnya, Libanon sudah mengalami pemadaman listrik bergilir di seluruh wilayah sesaat setelah berakhirnya perang saudara pada tahun 1975-1990. Namun, yang memperburuk keadaan secara drastis di Libanon yaitu krisis ekonomi.

Hal tersebut mendapat respon dari komunitas Internasional yang sudah lama menuntut adanya perombakan total pada sektor listrik Libanon yang merugi. Sektor listrik tersebut sangat merugikan pemerintahan, jika ditotalkan sejak awal tahun 1990-an, Libanon mengalami kerugian lebih dari US$40 miliar. (IM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *