Tekan Angka Pengangguran, SMK Budi Mulia Dua Gelar Program Kecakapan Wirausaha
SMK Budi Mulia Dua kembali menggelar Program Kecakapan Wirausaha (PKW), dengan menggandeng Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. PKW pada tahun ini, berlangsung sejak 22 Juni 2022 hingga 8 Agustus 2022.
Diikuti oleh 20 peserta dengan rentang usia 21-24 tahun, PKW ini menyuguhkan materi wirausaha di bidang kuliner. Selain memberikan materi, program ini juga memberikan fasilitas alat-alat masak, sesuai dengan minat usaha yang akan dijalani.
Sufad Faridah, Ketua PKW, mengatakan bahwa pihaknya tak hanya sekedar memberikan materi, melainkan juga mendampingi setiap proses praktik, dari perencanaan, pembuatan, hingga penjualan.
“Pada program ini, peserta diberi materi tentang pengetahuan membuka usaha, dari membuat bisnis plan, sampai digital marketing, juga praktek menu street food yang untuk bekal rintisan usaha mereka, mereka diberikan stimulant bahan baku dan peralatan produksi sesuai dengan produk apa yang akan mereka produksi,” katanya, Senin (8/8).
Lebih lanjut, PKW yang mengusung tema Street food and Bakery ini pun, mendapat apresiasi dari Kepala Balai Dikmen Sleman, Tukiman, yang hadir dalam acara penutupan PKW hari ini.
Tukiman berharap, program semacam ini bisa terus dilakukan secara rutin. Selain bisa menambah kemampuan wirausaha di bidang kuliner, juga otomatis akan menekan angka pengangguran, serta meningkatkan daya ekonomi masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi smk budi mulia karena sudah melaksanakan program ini dengan sangat baik, saya berharap nantinya lulusan PKW ini setelah mendapatkan ilmu dan ketrampilan di sini, juga mendapatkan bantuan alat, dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha masing-masing,” kata Tukiman.
Dalam pelaksanaannya, peserta diberikan materi teori dan praktik, dengan total 150 jam pelajaran, yang di antaranya membangun karakter wirausaha, etika wirausaha, etika komunikasi dengan pelanggan, sanitasi, hygiene dan K3, pengetahuan dasar bahan pangan, legalitas usaha yang meliputi perijinan produk makanan dan standar kelayakan usaha kuliner, yang disampaikan langsung oleh Dinas Kesehatan Sleman.
Kemudian ada manajemen administrasi, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) wirausaha kuliner, manajemen produksi usaha kuliner, membangun kemitraan, manajemen pelayanan wirausaha kuliner, menyusun rancangan usaha.
Peserta didik pun diberikan praktik untuk merancang usaha yang nantinya akan dirilis, dengan permodalan kerja sama dengan BRI, food photography dan digital marketing: market place. (AKM/L44)