Headline

Tantang Debat Soal Sejarah di Balik Keppres, Fadli Zon: Jangan Belokkan Sejarah!

Kebenaran sejarah di balik Keppres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara, sampai saat ini masih ramai diperdebatkan, terutama ‘twitwar’ antara Fadli Zon dan Mahfud MD.

Menjawab cuitan Fadli Zon yang mencatut namanya sebelumnya, Mahfud MD kemudian membalas dengan mengatakan, bahwa tidak ada yang mengubah sejarah dalam Keppres tersebut, karena telah melibatkan sejarahwan Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Sejarah itu fakta. Jika faktanya beragam dan diperdebatkan maka yang menentukan kebenaran sejarahnya adalah sejarawan dan forum ilmiah yang ditulis dalam naskah akademik. Sejarahwan UGM bilang ‘tepat’ jika nama Soeharto tak masuk Keppres sebab Keppres bukan historiografi,” kata Mahfud dalam cuitannya, dikutip pada Sabtu (5/3).

Seolah tak terima dengan jawaban itu, Fadli Zon lantas menjawab dengan sejarah bagaimana peran Soeharto sangat besar kala itu.

“Kebetulan Doktor saya di bidang sejarah dari @univ_indonesia. Saya juga meneliti PDRI. Negara hampir pecah gara-gara konflik PDRI dan Tracee Bangka. Jend Sudirman pun mukanya ‘enggan’ bertemu Soekarno-Hatta untuk rekonsiliasi nasional Juli 1949. Baru setelah dibujuk Pak Harto akhirnya mau bertemu,” jelasnya.

Tak berhenti sampai di situ, Fadli Zon seolah belum puas dengan kemudian menantang Mahfud MD dan segenap sejarahwan yang disebut terlibat, untuk debat terbuka membahas sejarah yang sebenarnya.

“P @mohmahfudmd mari ajak diskusi/debat saia sejarawan di belakang Keppres itu. Kita bisa adu data dan fakta. Tapi jangan belokkan sejarah!” tantangnya.

Mengetahui namanya disentil untuk yang kesekian kalinya, yang kini beserta undangan debat dan adu data, Menko Polhukam itu kemudian menjawab dengan menerima ajakan tersebut. Namun, ia meminta agar Fadli Zon menghubungi sendiri para sejarawan tersebut.

“Silahkan, langsung ajak sendiri kalau mau debat, Pak. Pak @fadlizon kan bisa hubungi dia, bahkan bisa juga langsung ajak debat ke Gubernur DIY. Tim naskah akademik Pemda DIY dan sejarawan UGM itu sudah berdiskusi sejak 2018. Saya tak ikut di sana. Saya juga tak sempat jadi panitia debat,” jawabnya. (AKM/L44).

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *