Lensa Kuliner

Tak Hanya Rendang, 3 Kuliner Ini Juga Wajib Dicicipi Saat Jalan-jalan ke Sumatera Barat.

Sumatera Barat menjadi salah satu daerah di Pulau Sumatera, yang memiliki daya tarik khusus untuk mengundang para wisatawan. Daerah yang memiliki adat yang kental ini, tidak hanya memiliki wisata alam yang menarik, namun juga memiliki banyak sekali kuliner khas yang lezat.

Salah satu kuliner khasnya yaitu rendang, yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia maupun dunia. Namun, ada beberapa kuliner juga patut dicoba, jika sahabat lensa44 berkunjung ke Provinsi Sumatera barat.

1. Sate Danguang Danguang

Sate Danguang-Danguang adalah sebuah hidangan khas Minangkabau. Nama dari makanan tersebut berasal dari wilayah asalnya, yaitu Danguang-danguang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini merupakan salah satu kuliner legendaris yang harus sahabat coba.

Perlu digarisbawahi, bahwa tidak sulit bagi sahabat lensa44 untuk menemukan penjual sate di Sumatera Barat. Kenyataannya, banyak sekali pedagang yang menjajakan sate di jalanan. Namun, bumbu sate padang tidak sama dengan sate Danguang-Danguang. Terdapat ciri khas dan keunikan dari dua macam sate tersebut. Kuah Sate Danguang-Danguang lebih segar dan warnanya lebih kuning, ketimbang Sate Padang yang biasanya rasanya lebih pedas dan tajam.

Aroma dari sate daging, sudah akan tercium jauh sebelum sahabat sampai di kedainya. Kombinasi lezat antara daging yang empuk serta saus kacanglah yang membuat banyak orang terus-menerus datang. Sate ini mulai dikenal masyarakat sejak 1995. Tidak heran apabila sate ini merupakan kuliner yang legendaris di Sumatera Barat.

Untuk harga satu porsi sate ini hanya, Rp15.000 berisi 6 tusuk daging, dan setengah porsi seharga Rp11.000 berisi 4 tusuk daging.

2. Los Lambuang

Mungkin sudah banyak dari sahabat lensa44 yang sudah mencoba nasi kapau khas Sumatera Barat. Namun tahukah sahabat, nasi kapau memiliki pasar atau lapak tersendiri. Nama pasar tersebut adalah los lambuang.

Los lambuang sendiri jika diartikan secara harfiah bermakna “Lorong Lambung”. Bagi warga sekitar Bukittinggi, kios ini adalah tempat untuk mengisi lambung saat lapar. Sederhananya, Los Lambuang merupakan pusat jajanan di Bukittinggi dan sekitarnya.

Los Lambuang memiliki arti sebagai tempat untuk memenuhi perut lapar Anda. Jalanan kecil di Los Lambuang dipenuhi oleh banyak kedai Nasi Kapau. Selain Nasi Kapau, Anda juga akan menemukan banyak sekali makanan lokal seperti Katupek Pecel, Pisang Kapik, Ampiang Dadiah, Lamang Tapai, dan masih banyak lagi.

Rasa yang sangat nikmat justru berbanding terbalik dengan harganya. Cukup dengan membawa Rp30.000, pengunjung sudah bisa menikmati seporsi Nasi Kapau dengan lebih dari satu lauk lengkap. Jika merasa masih kurang, sahabat bisa menambah lauk tambahan. Rata-rata wisatawan tidak sampai menghabiskan Rp50.000 untuk satu kali makan di Los Lambuang.

Jangan harap bisa menemukan makanan modern semacam ayam goreng tepung, daging panggang, atau mie instan. Pusat jajan ini merupakan sentral makanan tradisional Minang, yang bahkan sudah jarang dijajakan di kawasan lainnya di Bukittinggi. Hal tersebut yang menjadikan kuliner di los lambuang wajib sahabat kunjungi ketika ke Sumatera Barat.

3. Keripik Sanjai

Ketika berkunjung ke Sumatera barat, sahabat lensa44 mungkin tidak hanya membawa foto dan kenangan saja untuk dibawa pulang. Sedikit camilan khas asal Sumatera Barat ini, pastinya akan memberi kesan yang lebih untuk kerabat di daerah asal. Dari sekian banyak pilihan kuliner khas, karupuak sanjai mungkin layak menjadi pilihan utama untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas Sumatera Barat.

Meski masyarakat setempat menamakannya karupuak, panganan ini sebenarnya berwujud keripik berbahan baku singkong. Keripik sanjai secara umum terbagi menjadi tiga jenis, tawar tanpa bumbu berwarna putih, asin berwarna kuning, dan berbumbu pedas atau yang populer disebut dengan keripik balado.

Sebutan Sanjai berasal dari nama sebuah jalan atau daerah di bagian utara Kota Bukittinggi. Jalan Sanjai ini terletak di Desa Manggis, Kelurahan Manggis Gantiang Sanjai, Kota Bukittinggi. Warga yang bermukim di sekitar Jalan Sanjai ini memang rata-rata berprofesi sebagai pengrajin keripik singkong.

Menurut sejarahnya, memang warga Sanjai yang pertama kali memproduksi jenis keripik singkong di daerah sekitar Bukittinggi. Usaha keripik di Jalan Sanjai ini diperkirakan mulai muncul sekitar tahun 1970-an.

Adapun harga keripik sanjai yang dijual di pasar, berkisar mulai dari Rp8.000 untuk seperempat kilogram, Rp15.000 kemasan setengah kilogram, dan Rp30.000 kemasan satu kilogram. Namun, harga tersebut bisa ditemukan di pasar saja. berbeda dengan keripik sanjai yang ditoko-toko besar. Jajanan ini bisa menjadi buah tangan ketika kembali ke daerah asal dan wajib untuk sahabat lensa44 beli. (LH/L44)

Share

One thought on “Tak Hanya Rendang, 3 Kuliner Ini Juga Wajib Dicicipi Saat Jalan-jalan ke Sumatera Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *