HeadlineLensa Terkini

Survei Kepercayaan Publik ke Polri Anjlok Ditekan Kasus Sambo

Kepercayaan publik terhadap kinerja institusi Polri mengalami penurunan dratis menurut hasil survei dari Charta Politika, yang dirilis pada Kamis (22/9).

Di antara 10 lembaga tinggi negara yang disebutkan dalam survei tersebut, institusi Polri berada di urutan ke-9, dengan tingkat ketidakpercayaan paling tinggi yakni sebanyak 5 poin.  Sementara kepercayaan publik terhadap Polri hanya berada di angka 51. Angka itu, paling rendah dibandingkan institusi lain.

Lebih lanjut, jika dikerucutkan dengan hanya 5 lembaga tinggi negara yakni DPR, Polri, DPD, KPK, dan MA, nama institusi pimpinan Listyo Sigit Prabowo itu juga menunjukkan penurunan yang bukan main-main.

Polri yang sebelumnya berada di angka 73, merosot jauh ke angka 56. Sementara yang lainnya terbilang stagnan atau hanya mengalami penurunan yang tak seberapa.

Lebih lanjut, ditelisik penyebab anjloknya penilaian publik terhadap Polri, diduga karena adanya kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yang didalangi oleh atasannya, yakni Ferdy Sambo.

Berkaitan dengan kasus itu, sebanyak 91,4% responden mengaku mengetahui perjalanan kasus tersebut. Sementara sisanya tidak tahu-menahu.

Kemudian dalam penanganan kasus yang mendakwa lima orang sebagai tersangka itu, sebagian besar publik mengaku bahwa Polri dinilai tidak transparan menjalankan tugasnya.

Sebanyak 62,4% publik merasa Polri tidak transparan dalam proses penyelidikannya. Sementara sisanya, 32,4% merasa transparan dan 5,2% tidak tahu.

Tak hanya disebabkan oleh kasus pembunuhan saja. Isu keterlibatan oknum polisi dalam aktivitas judi online dan narkoba juga dipantau oleh publik. Sebanyak 61,4% masyarakat mengaku mengetahui hal tersebut dan 38,6% tidak.

Namun, berangkat dari isu itu, publik merasa optimis akan komitmen Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang menegaskan akan memberantas tindakan tersebut.

Sebanyak 57,7% dukungan publik mengalir untuk Kapolri dan institusinya untuk menindak anggotanya yang terbukti bersalah. Sementara sisanya, 39,3% merasa tak yakin dan 3,1% tidak tahu/tidak menjawab. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *