Sudah baikan, Prancis Akan Kirim Duta Besarnya ke Australia
Setelah sempat bermusuhan dan menarik duta besarnya, akibat kontrak kapal selam yang dibatalkan serta pakta kerja sama AUKUS, kini Pemerintah Prancis mengumumkan akan mengirim kembali duta besarnya ke Australia.
Jean Yves Le Drian, Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan kepada parlemen Jean Pierre Thebault Duta Besar untuk Australia bahwa mereka akan kembali ke Canberra dengan dua tujuan.
“Pierre Thebault akan menentukan hubungan kita dengan Australia di masa depan dan dengan tegas membela kepentingan kita,” kata Le Drian seperti dikutip AFP, Kamis (7/10).
Sedangkan menurut Frydenberg, Anggota Parleman Australia mengatakan bahwa kedua negara tersebut memiliki sejumlah kepentingan bersama, terutama dalam kerja sama kita di kawasan. Ia berharap bisa mengembalikan hubungan itu ke jalurnya.
Masih segar di ingatan, bahwa Pakta AUKUS mengakibatkan relasi Prancis dan Australia sempat panas setelah Negeri Kanguru mengumumkan kerja sama AUKUS bersama Inggris dan Amerika Serikat. Berdasarkan kesepakatan itu, Australia akan membangun kapal selam bertenaga nuklir.
Akibatnya Emmanuel Macron, Presiden Prancis, marah atas pengumuman itu lantaran Australia secara sepihak membatalkan kontrak kapal selam yang sudah ditandangi dengan negaranya. Sedangkan, di pihak Australia kontrak untuk 12 kapal selam Prancis telah ditandatangani, bisa merugikan Australia karena sudah membayar uang muka.
Selanjutnya, akibat pemutusan kontrak sepihak tersebut Le Drian menuduh Australia menusuk dari belakang dan AS berkhianat terhadap mereka. Langkah itu disebut mirip sikap mantan presiden AS, Donald Trump, yang kerap memutuskan secara sepihak.
Kemarahan mereka tak hanya soal kerugian finansial, tapi juga kehancuran aliansi dengan Australia sebagai landasan strategi keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Imbas kekecewaan itu, Prancis menarik utusannya di Australia dan AS pertengahan September lalu.