Soal Ibu Minumi Balita dengan Kopi Sachet, Jokowi Sentil Peran BKKBN
Presiden Jokowi mempertanyakan peran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), saat viralnya kasus seorang ibu menggunakan kopi sachet sebagai pengganti susu untuk balitanya, yang justru ditanggapi dan ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat.
BKKBN dan bahkan posyandu, menurut Presiden, telah abai terhadap tugasnya melindungi dan memantau perkembangan ibu dan anak di wilayahnya.
“Saya baca polisi menemui orang tua bayi. Tapi yang seharusnya yang benar mestinya kader posyandu, kader dari BKKBN yang datang ke sana,” kata Jokowi dalam Pembukaan Rakernas Banggakencana dan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu (25/1).
Jokowi pun memuji kinerja kepolisian yang tanggap dengan permasalahan masyarakat.
“Karena kecepatan Kapolri mungkin, karena reaksi dari Kapolri cepat datang lebih daripada kader,” tambahnya, dikutip pada Kamis (26/1).
Sebelumnya, sempat viral sebuah video yang menampilkan seorang ibu memberikan seduhan kopi dan susu sachet kepada anaknya yang masih berusia 7 bulan.
Dalam keterangannya, pemilik akun mengaku bahwa memberikan kopi sachet tersebut karena di dalamnya mengandung susu. Menurutnya, minuman instan tersebut dapat digunakan sebagai pengganti susu formula atau ASI.
“Bayi minum kopi Good Day kan ada susunya, daripada dikasih susu (kental manis) Frisian Flag katanya nda ada susunya. Kemarin-kemarin bayi BAB 10 kali sehari, sejak minum susu kopi sekarang dia BAB sembilan kali sehari,” tulis pemilik akun dalam videonya.
Atas kondisi itu, Jokowi meminta kepada BKKBN dan pihak terkait agar lebih peka dengan kondisi masyarakat dan senantiasa meningkatkan kualitas SDM para kader yang ada di setiap wilayah.
“Sekali lagi bahwa kualitas keluarga, kualitas SDM itu menjadi kunci bagi negara kita untuk berkompetisi, bersaing dengan negara-negara lain. Dan, sinergitas antara kementerian dan lembaga, pemda, nakes, TNI-Polri, dan swasta ini penting sekali,” tegasnya. (AKM/L44)
