Lensa Manca

Sistem Layanan Kesehatan Afghanistan Nyaris Runtuh, Ini Kata WHO

World Heatlh Organization (WHO) memperingatkan sistem perawatan kesehatan Afghanistan sedang berada di ambang kehancuran pada Rabu (22/9). Tidak hanya itu, negara yang sudah dikuasai Taliban tersebut juga menghadapi bencana kemanusiaan tanpa tindakan mendasar dari masyarakat internasional.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, ditemani oleh Ahmed Al-Mandhari, Direktur Regional WHO untuk bagian Timur Laut Tengah, mengunjugi Rumah Sakit Nasional Wazir Mohammad Akbar Khan. Rumah sakit tersebut menjadi tempat untuk merawat korban yang terluka akibat serangan yang terjadi di Bandara Kabul.

Dikutip dari laman VOA, Tedros mengungkapkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk bertemu dengan pejabat setempat di Afghanistan sekaligus  memungkinan WHO secara langsung melihat kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan untuk rakyat Afghanistan.

Pihaknya menambahkan, pemangkasan bantuan donor internasional untuk proyek Sehatmandi yang merupakan proyek layanan kesehatan terbesar di negara tersebut telah menyebabkan ribuan fasilitas kesehatan tidak memiliki dana untuk pasokan medis maupun membayar gaji staf kesehatan.

“Hambatan dalam pelayanan kesehatan ini tentunya berdampak pada arus ketersediaan pelayanan kesehatan mendasar dan esensial, serta upaya tanggap darurat, pemberantasan polio, serta upaya vaksinasi Covid-19,” ujarnya.

Dari seluruh fasilitas kesehatan Satmandi, hanya 17% yang berfungsi secara maksimal. Tidak sedikit fasilitas kesehatan yang telah mengurangi operasionalnya maupun melakukan penutupan.

Kejadian tersebut mendapat tanggapan dari Martin Griffiths, Wakil Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan. Dana sebesar $45 juta yang dikeluarkan dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB akan diberikan pada Afghanistan untuk membantu sistem kesehatan di negara tersebut. (DY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *