Sinopharm Jadi Vaksin China Pertama Direstui WHO Dalam Program COVAX
World Health Organization (WHO) memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm. Ini adalah vaksin China pertama yang mendapatkan lampu hijau dari lembaga kesehatan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
“Sore ini (7/5), WHO memberikan izin penggunaan darurat pada vaksin Covid-19 Sinopharm dari Beijing, menjadikannya vaksin keenam yang menerima validasi WHO untuk keamanan, kemanjuran dan kualitas,” ujar General Director WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (8/5).
“Strategic Advisory Group of Experts on Immunisation, atau disebut SAGE, juga telah meninjau data yang tersedia, dan merekomendasikan vaksin untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dengan penyuntikan dua dosis.”
WHO telah memberikan izin penggunaan darurat kepada vaksin Covid-19 yang dibuat Pfizer-BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca yang diproduksi di lokasi terpisah di India dan Korea Selatan.
Izin penggunaan darurat oleh WHO membuka jalan bagi negara-negara di seluruh dunia untuk segera menyetujui dan mengimpor vaksin untuk didistribusikan, terutama negara-negara yang tidak memiliki regulator standar internasional sendiri.
Ini juga memberikan jalan bagi vaksin Sinopharm digunakan dalam program Covax, yang bertujuan memberikan akses yang adil kepada vaksin Covid-19 pada seluruh dunia khususnya negara-negara miskin.
Vaksin Sinopharm sudah digunakan di 42 negara di seluruh dunia. Selain China, vaksin Covid-19 ini digunakan di Aljazair, Kamerun, Mesir, Hongaria, Irak, Iran, Pakistan, Peru, Uni Emirat Arab, Serbia dan Seychelles.
Di Indonesia, vaksin Sinopharm sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Vaksin ini memiliki kemanjuran (efikasi) 78%. Vaksin Sinopharm akan digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau vaksinasi massal.
Sumber : Reuters