Singgung Kartu Sembako Murah, Netty Minta Kebijakan dengan Aplikasi Dievaluasi
Anggota DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mendesak agar pemerintah mengevaluasi kebijakan terbarunya, soal membeli bahan pokok menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan MyPertamina.
Menurutnya, kebijakan yang seharusnya bisa memudahkan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhannya, justru akan dipersulit dengan penggunaan aplikasi, yang juga belum tentu semua orang bisa menggunakannya.
Pasalnya, bukan hanya tak terbiasa menggunakan aplikasi, melainkan juga masalah jaringan internet yang seringkali masih belum stabil menjangkau daerah terpencil.
“Pemberlakuan aturan ini harus dipikirkan kembali. Minyak goreng adalah komoditas primer yang sangat dibutuhkan masyarakat. Proses distribusinya harus praktis dan memudahkan masyarakat. Jangan malah dipersulit,” kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/7).
Selain itu, penggunaan aplikasi yang mengharuskan penggunanya untuk log in akun, dinilai akan berpotensi adanya penyalahgunaan data pribadi.
Hal itu mengingat,mbahwa sebelumnya sempat berhembus isu kebocoran data pribadi di aplikasi PeduliLindungi. Netty pun ragu, jika masyarakat akan mau menerapkan kebijakan ini.
Lebih lanjut, Netty pun kemudian menyinggung soal adanya Kartu Sembako Murah yang sudah ada sebelumnya. Ia lantas mempertanyakan fungsi dari Kartu tersebut, apabila kebijakan aplikasi PeduliLindungi benar-benar akan digalakkan.
“Selain itu, apa fungsi Kartu Sembako Murah yang diinisiasi pemerintah jika pembelian minyak goreng curah wajib harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi?” imbuhnya.
Sementara itu, berkaitan dengan MyPertamina yang sudah berlaku sejak 1 Juli 2022 lalu. Netty menyebut, bahwa banyak yang harus dikaji dari kebijakan ini, seperti masalah jaringan internet dan kepastian bahwa tidak akan terjadi antrean panjang di SPBU.
“Pertimbangkan juga efisiensi waktu saat mengantri di pom bensin. Jangan sampai aktivitas scanning aplikasi membuat antrean padat dan panjang,” tegasnya. (AKM/L44)
