Lensa Manca

Setelah Tak Diundang Kini Junta Militer Janji Akan Lebih Kooporatif

Setelah tak diundang KTT Asean pada Minggu lalu, kini Junta Militer berjanji akan lebih kooporatif dalam melaksanakan rencana perdamaian dengan Asean.

Janji itu dinyatakan setelah Junta Militer mendapat teguran keras dari ASEAN, termasuk yang menolak kehadiran pemimpin junta saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar pekan ini.

Melansir dari Reuters, Minggu (24/10), Junta militer Myanmar mengatakan bahwa pihaknya menjunjung prinsip hidup berdamping dengan negara-negara lain yang disiarkan oleh media massa negara.

Junta juga menyatakan siap bekerja sama dengan ASEAN untuk menindaklanjuti lima butir konsensus yang mereka sepakati pada April lalu yang didukung oleh China serta negara barat.

Sebelumnya, para menteri luar negeri ASEAN pada (15/10) menolak kehadiran Jenderal Ming Aung Hlaing pemimpin junta Myanmar, yang melakukan kudeta pada 1 Februari, karena dianggap gagal melaksanakan rencana perdamaian yang telah disepakati.

Perjanjian Konsensus ini mencakup pemberhentian permusuhan, membuka dialog, memberi akses bagi bantuan kemanusiaan, serta memberi akses kepasda utusan khusus ASEAN. Ketua ASEAN saat ini, Brunei Darussalam, belum mengomentari penolakan tersebut.

Masih segar di ingatan kita bahwa pada 1 Februari lalu Junta Militer mengkudeta Aung San Suu Kyi. Junta militer menilai bahwa banyak kecurangan dalam pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Aung San Suu Kui tersebut, sehingga hal ini harus ditunda serta harus diadakan pemilihan ulang. (MRS L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *