Semangat Penyandang Tuna Netra Mengaji Al-Quran Braille di Bulan Ramadan
Lantunan ayat suci Al-Quran tartil dibacakan oleh para penyandang tunanetra, di Balai Rehabilitasi Terpadu Penyandang Disabilitas (BRTPD) Pundong, Bantul.
Warga binaan tersebut, terpaksa membaca Al-Quran di tengah kegelapan. Meski tidak bisa melihat, indra peraba menjadi andalannya. Jari telunjuk mereka, lihai meraba kertas yang hanya berupa titik-titik atau benjolan kecil pada permukaannya.
Al-Quran model braille tersebut lah, yang menjadi panduan mereka setiap hari, saat mengaji untuk mendalami ilmu agama Islam. Terlebih, saat momentum bulan suci Ramadan ini, mereka didampingi oleh seorang pengajar, yang dengan sabar dan tekun membimbing mereka untuk memperdalam baca tulis Al-Quran.
Kelas belajar mengaji alquran Braille, rutin mereka ikuti selama menjadi warga binaan di BRTPD Pundong. Kelas mengaji Al-Quran braile, di laksanakan setiap dua kali seminggu, yakni hari selasa dan kamis, setiap pagi dan siang hari.
Sementara di luar kelas, tadarus bersama juga kerap mereka lakukan, selama bulan Ramadan ini dengan memanfaatkan waktu menunggu berbuka puasa dan usai melaksanakan ibadah sholat tarawih berjamaah.
Semangat penyandang disabilitas ini, menjadi bukti bahwa keterbatasan penglihatan bukan halangan untuk berhenti dalam belajar mendalami agama Islam. Namun, justru dengan keterbatasan penglihatan, kian memotivasi kaum tuna netra tersebut guna memperbanyak ibadah, terlebih dengan momentum datangnya bulan suci Ramadan, (JACK/L44)