Lensa Manca

Sekjen PBB Kecam Taliban yang Batal Membuka Sekolah bagi Anak Perempuan Afghanistan

Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya mengutuk keputusan Taliban yang menutup sekolah menengah perempuan di Afghanistan, hanya beberapa jam setelah dibuka kembali. Mereka mendesak rezim garis keras itu, untuk membalikkan arah kebijakan. Alasannya, setiap warga Afghanistan mempunyai hak yang sama.

Pernyataan bersama dari para menteri luar negeri Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Norwegia dan AS, ditambah perwakilan tinggi Uni Eropa, mengatakan keputusan Taliban hanya akan merusak prospek legitimasi kelompok itu untuk diakui keberadaannya.

“Tindakan Taliban bertentangan dengan jaminan publik kepada rakyat Afghanistan dan masyarakat internasional,” kata negara-negara Barat dalam pernyataan mereka, seperti dikutip dari AFP.

Kemudian, mereka meminta Taliban, yang merebut kekuasaan Agustus lalu ketika pasukan Amerika Serikat menarik diri dari negara itu untuk segera membatalkan keputusan ini yang akan memiliki konsekuensi jauh melampaui kerugiannya bagi anak perempuan Afghanistan.

“Jika tidak dibalik, itu akan sangat merusak prospek Afghanistan untuk kohesi sosial dan pertumbuhan ekonomi,” kata mereka.

Negara-negara Barat memperingatkan bahwa langkah itu akan memiliki dampak yang tidak terelakkan pada prospek Taliban untuk mendapatkan dukungan politik dan legitimasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyesalkan pengumuman Taliban yang menangguhkan pendidikan untuk gadis-gadis muda di Afghanistan, dengan mengatakan hal tersebut sangat merusak negara Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan, Guterres mendesak pihak berwenang de facto untuk membuka sekolah bagi semua siswa tanpa penundaan lebih lanjut.

“Saya sangat menyesalkan pengumuman hari ini oleh otoritas Taliban di Afghanistan bahwa pendidikan anak perempuan dari kelas enam telah ditangguhkan sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata Sekjen PBB dikutip dari News18.

Penolakan pendidikan tidak hanya melanggar hak-hak perempuan dan anak perempuan yang sama terhadap pendidikan, tetapi juga membahayakan masa depan negara itu mengingat kontribusi luar biasa oleh perempuan dan anak perempuan Afghanistan. (YM)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *