Respon KLB Polio, Komisi IX Dorong Gencarkan Imunisasi Anak
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo, mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang langsung bergerak cepat menetapkan ditemukannya kasus penyakit polio di Aceh sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Bersamaan dengan itu, Handoyo juga menyayangkan kejadian ditemukannya satu kasus polio di kabupaten Pidie, Aceh, sebagai bukti bahwa cakupan imunisasi anak masih terbilang rendah di Indonesia.
“Saya kira kita semua tentu merasa prihatin atas kejadian ini karena anak yang terkena polio tersebut ternyata belum pernah mendapatkan vaksin. Kemungkinan besar kan dia tidak memiliki kekebalan ketika virus menyerang. Ini yang kita sesalkan, mengapa tidak vaksin?” kata Handoyo dalam keterangannya, Senin (21/11).
Ia menambahkan, selain faktor rendahnya kesadaran imunisasi anak di Indonesia, hal ini juga kemungkinan disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19 yang melanda setidaknya hampir tiga tahun ini.
Bersamaan dengan itu, Handoyo pun menekankan agar para orang tua sadar akan pentingnya imunisasi bagi anak-anak.
“Saya kira vaksinasi dasar itu mutlak. Karenanya para orang tua bertanggung jawab penuh terhadap vaksinasi anak anak kita, tidak boleh takut membawa anak ke fasilitas kesehatan serta jangan memilih vaksin yang telah ada. Orang tua harus diyakinkan bahwa program vaksinasi pada anak ada perlakuan atau tempat khusus sehingga sangat kecil kemungkinan terpapar Covid-19. Artinya, dengan edukasi dan sosialisasi , orang tua harus digerakkan kembali agar dengan sukarela memvaksin buah hatinya,” terangnya.
Lebih lanjut, dalam hal ini Handoyo bukan saja meminta kerja keras Kementerian Kesehatan, melainkan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk turut mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa imunisasi penting dan halal.
“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bersama-sama menggelorakan vaksinasi serta mengkampanyekan betapa pentingnya vaksinasi dasar dan pola hidup sehat,” ujarnya. (AKM/L44)
