PPATK Bakal Kawal Ketat Transaksi Keuangan Selama KTT G20
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) turut berkontribusi dalam mengawal gelaran KTT G20 Bali, yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal dengan ketat setiap transaksi keuangan yang masuk ke Indonesia, khususnya Bali, sepanjang acara itu berlangsung.
“Secara simultan dan berkala terus kami lakukan pemantauan transaksi dengan berkolaborasi bersama Polri, BNN, BNPT dan mitra kerja strategis lainnya terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APUPPT), karena ini merupakan ajang internasional yang harus dijaga marwah dan integritasnya, terlebih Indonesia bukan sekedar menjadi tuan rumah KTT G20 tahun ini, namun sebagai Pemegang Mandat Presidensi,” kata Ivan dalam keterangan resminya, dikutip pada Jumat (11/11).
Ivan menjelaskan bahwa acara KTT G20 ini akan sekaligus menunjukkan wajah Indonesia di kancah internasional sebagai negara yang mampu mengatasi beragam permasalahan, dari ekonomi negara hingga pandemi.
Perekonomian negara yang kian membaik dan berlangsungnya KTT G20 di Bali ini, menurut Ivan, akan menjadi poin penilaian tambahan untuk Indonesia menjadi anggota penuh dari Financial Action Task Force (FATF).
FATF sendiri adalah organisasi independen yang mengatur kebijakan terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme secara global.
Ivan menyebut bahwa sebelumnya Indonesia telah melewati tahap penilaian secara tatap muka dengan asesor, untuk menentukan apakah Indonesia layak atau tidak menjadi anggota FATF.
“Meskipun saat ini Indonesia masih berstatus sebagai anggota observer FATF, namun sampai detik ini FATF sedang melakukan penilaian atas kelayakan Indonesia menjadi anggota penuh FATF, dan berkolaborasi dengan seluruh mitra kerja APUPPT, yang sedang dalam tahap memberikan tanggapan atas penilaian kedua oleh FATF,” terangnya. (AKM/L44)
