HeadlineLensa Terkini

Penyematan Pangkat Tituler ke Deddy Corbuzier Dinilai Salah Kaprah

Penyematan pangkat letnan kolonel tituler untuk Deddy Corbuzier yang diberikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, kini mengundang polemik publik.

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai bahwa pemberian pangkat tersebut tidak tepat dan salah kaprah. Dia pun mempertanyakan kontribusi Deddy Corbuzier untuk TNI dan negara.

“Pemberian pangkat itu justru bentuk distorsi dan salah kaprah. Yang dimaksud dengan pangkat tituler adalah pangkat yang diberikan kepada warga negara yang sepadan dengan jabatan keprajuritan yang dipangkunya, serendah-rendahnya letnan dua. Setelah yang bersangkutan tidak lagi memangku jabatan keprajuritan, maka pangkat yang bersifat tituler dicabut,” ujar Fahmi dalam sebuah keterangan, dikutip pada Selasa (13/12).

Menurut Fahmi, pemberian pangkat ini terkesan murah dan mudah diberikan. Terlebih, pangkat yang diterima Deddy bukan sebagai penghargaan, tetapi penugasan untuk menjadi duta Komandan Cadangan (Komcad) sekaligus berkampanye terkait isu-isu pertahanan di media sosial.

Hal ini sebagaimana tugas yang diberikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kepada Deddy saat menerima pangkat.

“Jadi bukannya tidak boleh. Kita hanya butuh penjelasan, apakah tugas yang diberikan pada Deddy Corbuzier memang membuatnya layak menyandang pangkat letnan kolonel tituler? Atau bahkan apakah membuatnya layak dimiliterisasi?” terang dia.

Di samping itu, penyematan pangkat ini juga dinilai tak relevan. Bahkan, Kemenhan dianggap mengada-ada dalam pengangkatan Deddy menjadi duta komcad dan tugas promosinya di media sosial.

Fahmi meyakini, mantan pesulap itu tetap bisa menjalankan dua tugas tersebut meski tanpa menyandang pangkat letnan kolonel tituler.

“Tanpa harus menyandang pangkat tituler, dia tetap bisa berperan optimal kok sebenarnya,” tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo memberikan pangkat letnan kolonel tituler Angkatan Darat kepada Deddy Corbuzer, pada Sabtu, (10/12). Prabowo mengatakan, pangkat tersebut disahkan juga oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Menururt Prabowo, Deddy memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan TNI yakni, kapasitas komunikasi di sosial media. Kemampuan dan performa Deddy tersebut, katanya, akan membantu TNI untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan dan sosialisasi tugas-tugas TNI dalam rangka menjaga pertahanan RI.

Setelah diberikan pangkat tituler, Deddy akan terikat dengan aturan militer, termasuk juga kehilangan hak pilih selama dia bertugas.

Pangkat tituler itu diberikan bersifat sementara selama yang bersangkutan menjalankan tugasnya. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *