Lensa Jogja

Pengrajin Baju Boneka di Bantul, Kebanjiran Order Pesanan Pakaian Imlek

Menjahit baju untuk manusia mungkin sudah menjadi hal biasa, namun menjahit pakaian untuk boneka mungkin adalah kebiasaan yang jarang ditemui. Sumiyati, warga Jambidan, Banguntapan, Bantul ini adalah salah satunya.

Berawal dari hobi menjahit baju boneka anaknya, Sumiyati tak menyangka hasil karyanya justru digemari oleh pecinta boneka di tanah air hingga mancanegara. Pesanan terus berdatangan bahkan menjelang perayaan hari raya Imlek ini. Dirinya mengaku kewalahan memenuhi pesanan pelanggan yang meminta dibuatkan baju boneka bermotif Imlek.

Kain merah yang menjadi simbol hari raya Imlek ini, ia rangkai sesuai desain yang telah dibuat pemesan. Nyaris setiap hari perempuan setengah baya ini sibuk di depan mesin jahitnya untuk menyelesaikan semua pesanan.

Di usianya yang sudah tak lagi muda, membutuhkan 2 hari untuk dirinya menyelesaikan satu pakaian dengan desain ala Imlek yang memiliki tingkat kerumitan tersendiri, dibanding model pakaian boneka lainnya.

Berbekal keahlian menjahit yang ia tekuni sejak usia muda, siapa sangka dari kebiasaan yang awalnya hanya sekedar mempercantik boneka koleksi sang anak, kini justru menjadi mata pencaharian yang menguntungkan. Dengan usaha ini, Sumiyati mampu mengentaskan keluarganya dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Tren spirit doll yang merebak di tanah air, juga membuat usaha baju boneka Sumiyati tak pernah sepi dari pesanan pelanggan. Ia mematok hasil karyanya ini dengan tarif antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung ukuran dan tingkat kerumitan yang diinginkan pelanggan.

Dari usaha yang ia rintis ini, Sumiyati mampu meraup untung rata-rata jutaan rupiah setiap bulannya. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *