Lensa Manca

Penceramah Sekte Sesat Turki Divonis 8.658 Tahun Penjara

Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman 8.658 tahun penjara kepada penceramah terkenal dan pemimpin sekte, Adnan Oktar alias Harun Yahya.

Melansir dari media Turki, Anadolu Agency, Jumat (18/11), Adnan sebelumnya dijatuhi hukuman 1.075 tahun penjara setelah diadili di Istanbul bersama 236 orang, yang diduga anggota atau pendukung jaringannya. Namun, putusan itu kemudian dibatalkan awal tahun ini karena alasan prosedural.

Meskipun putusan itu dibatalkan atas banding oleh pengadilan tinggi, pada hari Rabu (16/11) lalu, pengadilan pidana tinggi Istanbul menjatuhkan hukuman penjara 8.658 tahun, termasuk 891 tahun untuk kejahatan yang dilakukan dalam kapasitas pribadinya dan sisanya untuk para pengikutnya.

Anggota-anggota sekte lainnya tersebut, juga telah dituduh melakukan berbagai kejahatan mulai dari pelecehan seksual hingga pemerasan, pencucian uang dan spionase.

Oktar sendiri menjadi terkenal secara internasional selama bertahun-tahun, terutama untuk acara TV provokatif yang disiarkan di saluran TV A9 miliknya sendiri.

Di acara salurannya itu, ia sering menampilkan campuran diskusi-diskusi agama dan politik bersama dengan para wanita yang berpakaian seksi, yang biasa disebut ‘Anak Kucing’.

Para ‘anak kucing’ itu merupakan pendukung paling menonjol dari gerakannya, tetapi sejumlah dari mereka yang meninggalkan perusahaannya mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran perbudakan seksual.

Seorang wanita sebelumnya juga bersaksi di persidangannya bahwa Oktar telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan wanita lain, serta memaksa mereka untuk meminum pil kontrasepsi.

Bahkan, sekitar 69.000 pil kontrasepsi ditemukan polisi di rumahnya. Menurut di pengadilan, pil tersebut digunakan untuk mengatasi gangguan kulit dan masalah menstruasi.

Sebelumnya, Oktar alias Harun Yahya dan ratusan pengikutnya ditangkap pada tahun 2018, setelah penggerebekkan polisi di vilanya.

Dari penggerebekkan itu terungkap bahwa pria berumur 66 tahun itu menjalankan jaringan kriminal dengan kedok sekte Islam, yang melakukan kampanye antievolusi internasional melalui berbagai penerbit dan outlet media.

Namun, Oktar membantah melakukan kesalahan dan mengatakan kasus itu adalah rekayasa belaka.

Oktar juga dikenal karena menulis buku ‘Atlas of Creation, yang menyangkal Teori Evolusi Darwin‘. Ribuan eksemplar bukunya secara gratis telah dikirimkan ke para politisi, jurnalis, dan sekolah di seluruh dunia. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *