Lensa Jogja

Panewu Turi Pantau Pelaksanaan PTM Terbatas SMAN 1 Turi

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, mulai memberikan kelonggaran bagi satuan pendidikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Namun, dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah. PTM terbatas ini hanya diizinkan di wilayah tingkat penularan Covid-19 yang rendah.

Menurut data dari Kemendikbudristek, baru 42 persen sekolah di Indonesia yang telah menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas di tengah pandemi Covid-19.

Salah satu sekolah di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mulai menerapkan uji coba PTM terbatas yaitu SMA Negeri 1 Turi. Sekolah berbasis Adiwiyata ini menggelar PTM terbatas bagi kelas 12, tepat saat momentum pelaksanaan ujian penilaian tengah semester, Rabu (22/9).

Selain mendapatkan pengawasan langsung dari balai pendidikan menengah Kabupaten Sleman, SMA Negeri 1 Turi, juga tak luput dari pengawasan Panewu Turi.

Pihaknya singgah untuk memantau langsung jalannya ujian penilaian tengah semester yang dilaksanakan secara tatap muka tersebut. Pengawasan dilakukan untuk memastikan penerapan protokol kesehatan benar-benar terimplementasi dengan baik.

Menurut pantauannya, SMA Negeri 1 Turi dinilai sudah layak untuk melakukan PTM secara terbatas. Penerapan protokol kesehatan juga sudah diterapkan dengan ketat dan disiplin.

“Ya, kelonggaran memperbolehkan siswa untuk melaksanakan PTM terbatas, tentu bukan tanpa alas an. Selain wajib mendapatkan persetujuan dari pihak orang tua atau wali siswa, pihak sekolah juga wajib menyediakan sejumlah fasilitas penunjang.” Ujar Wahid Basroni.

Guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah, pihak SMA Negeri 1 Turi hadir dengan wajah baru dan turut bersinergi memerangi pandemi untuk mewujudkan protokol kesehatan yang mumpuni.

Mekanisme penerapan protokol kesehatan sangat ketat yang diberlakukan di lingkungan sekolah. Selain alat-alat pengukur suhu tubuh, fasilitas tempat cuci tangan, juga sudah tersebar diberbagai tempat.

Selain itu, semua guru maupun tenaga pendidikan, sudah 100 persen melakukan vaksinasi. Setidaknya 90 persen siswa juga sudah menerima vaksinasi Covid-19.

Pihak sekolah juga rutin melakukan sterilisasi di setiap sudut sekolah, guna menjaga lingkungan sekolah tetap bersih, rapi dan higienis.

Segenap jajaran komite sekolah turut mendukung penerapan PTS terbatas ini, diharapkan fasilitas penunjang protokol kesehatan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik.

Diharapkan, sinergi yang dibangun oleh pihak sekolah ini dapat selalu dijalankan secara konsisten setiap harinya. Hal tersebut agar pembelajaran tatap muka terbatas di tengah pandemi dapat berjalan dengan aman dan nyaman. (DSY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *