Lensa Jogja

Omzet Pengrajin Karpet Kayu Menurun Dampak Pandemi

Puluhan pengrajin karpet kayu di Desa Salamerta RT.01 RW.06 Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, kini harus prihatin lantaran omset mereka turun hingga 50% dampak dari pandemi Covid-19. Akibatnya pengrajin tidak bisa mengekspor ke luar negeri karena mahalnya biaya pengiriman.

Sudah sejak 10 tahun lalu, Rohim bersama karyawannya memulai usaha pembuatan karpet kayu, dengan memanfaatkan limbah kayu jati. Pemasarannya pun sudah sangat luas hingga ke Australia, Amerika, Jepang dan Selandia Baru.

Namun kini, sejak pandemi Covid-19 mewabah, Rohim mengaku mengalami penurunan jumlah pesanan hingga 50%. Kondisi semakin diperparah dengan mahalnya ongkos kirim ke luar negeri, yang membuat Rohim hanya melayani pengiriman lokal, seperti ke wilayah Pati, Yogyakarta, dan Bali.

Padahal, di negara Amerika, Australia dan Jepang karpet kayu seperti buatan Rohim biasa digunakan sebagai alas makanan ataupun kopi.

Dengan harga jual Rp300 ribu per meter, tentu kerajinan karpet kayu ini sangat mengangkat nilai perekonomian dan berdampak pada penyerapan tenaga kerja di daerah. (KW/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *