Lensa Jogja

Museum Anak Bajang Sebagai Simbol Kebhinekaan

Museum Anak Bajang yang terletak di Omah Petroek, Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman ini merupakan museum baru di wilayah Kabupaten Sleman. Di dalam museum ini, selain melihat benda-benda kuno peninggalan sejarah, kita juga dapat belajar banyak hal. Suasananya yang sejuk sering dijadikan sebagai tempat mencari inspirasi, belajar bersama, serta mendekatkan diri kepada sang penciptanya.

Museum Anak Bajang diresmikan pada Senin (27/9) kemarin. Dalam peresmian Museum Anak Bajang ini sekaligus memperingati 40 tahun karya tulis Budayawan Sindhunata yang berjudul anak bajang menggiring angin.

Sindhunata atau yang akrab dipanggil dengan Romo Sindhu mengatakan bahwa Anak Bajang diartikan sebagai orang yang mencari kesempurnaan. Anak Bajang digambarkan sebagai seorang yang buruk rupa, tetapi penuh ketulusan serta bisa menerima keadaan. Semangat ketulusan dari anak bajang inilah yang kemudian menumbuhkan solidaritas bersama.

Museum Anak Bajang terdiri dari tujuh komplek, yang pertama adalah Asram Anak Bajang. Kompleks ini terdiri dari ruangan Asram dan Sindu Sekul. Di dalam ruangan ini terdapat koleksi lukisan- lukisan serta buku – buku. Komplek ini menggambarkan penggabungan antara karya seni dan intelektual. Sindu Sekul diartikan sebagai nasi. Jadi, membaca dan berkesenian itu seperti kebutuhan hidup yang tidak bisa diabaikan.  

Selain Asram Anak Bajang, terdapat pula kapujanggan. Dalam kompleks ini menggambarkan sebuah perjalanan suatu majalah. Museum jurnalistik serta Rumah Yakopan yang berisi lima tokoh pendiri pers.

Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, menyampaikan Museum Anak Bajang merupakan sebuah tempat untuk belajar mengenai banyak hal, baik dunia jurnalistik maupun dunia kesenian.  Hilmar berharap Museum Anak Bajang dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi masyarakat.

Museum Anak Bajang menjadi atmosfer baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Ratusan koleksi yang di display, serta tempatnya yang rindang nan sejuk tentu menjadikan pengunjung betah dan nyaman untuk berkunjung.

Museum Anak Bajang mengangkat kebudayaan, agama, serta intelektual menjadi satu kesatuan yang saling berbaur satu sama lain. Museum ini juga turut menggambarkan kebergaman dan kebhinekaan Indonesia. 

Museum Anak Bajang dijadikan sebagai tempat untuk belajar dan mencari inspirasi. Sehingga, keberadaan Museum Anak Bajang dapat melestarikan tradisi multikultural di tengah masyarakat. (UMW/L44) 

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *