Merasa Khawatir, DPR Minta Evaluasi PTM untuk Kepentingan Siswa
Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang baru mulai berjalan beberapa waktu lalu, kini terancam untuk kembali dihentikan, lantaran tren kasus yang melonjak naik dari klaster sekolah. Hal ini menjadi perdebatan berbagai pihak, tentang apakah PTM tetap dilanjutkan atau tidak.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau agar hal ini kembali dievaluasi, dengan mengedepankan kepentingan anak didik, yang sudah sangat rindu belajar tatap muka dan bosan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Bukan hanya sebagai Ketua DPR RI, melainkan sebagai orang tua, Puan juga mengaku khawatir tentang proses belajar anak-anak, yang kerap dialihkan.
“Sebagai orang tua, saya cukup senang anak-anak kita sudah bisa belajar dan berinteraksi bersama teman sebayanya di sekolah. Namun, kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia membuat khawatir orang tua murid terhadap kondisi anaknya karena sekolah telah menjadi klaster penyebaran Covid-19,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Kamis (3/2).
Selain itu, Puan juga mengingatkan kepada para guru dan tenaga pendidik di satuan pendidikan, untuk tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Puan mengaku mendapat pengaduan dari para guru, terkait kebijakan PJJ sejauh ini, yang dirasa sangat mempengaruhi siswa.
“Termasuk dengan melibatkan perwakilan orang tua dan guru. Jadi selain epidemiolog, kita harus meminta masukan dari pihak-pihak yang setiap harinya berinteraksi dengan anak,” tambahnya. (AKM/L44)