Lensa Jogja

Masuk Musim Hujan, Waspada Peningkatan DBD di Kabupaten Sleman

Curah hujan dengan intensitas rendah sampai yang tinggi selama berturut turut di wilayah Yogyakarta khususnya di Kabupaten Sleman, menyebabkan peningkatan penyakit, salah satunya demam berdarah dengue atau DBD.

Oleh sebab itu, Direktur Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan, Muallim Hawari, turut mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang mudah menyerang tubuh manusia kala musim hujan.

Adanya peningkatan dan perluasan serangan nyamuk Aedes aegypti di permukiman masyarakat, membuat masyarakat diimbau untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Pemberantasan tersebut, berupa penerapan 3 M, yakni Menutup, Mengubur, dan Menguras.

“Mungkin dalam periode saat ini meningkat, 1 minggu ini hujan meningkat artinya musim pancaroba kita tidak jelas, kapan masa hujan, kapan masa kering. Justru, di masa pancaroba ini penyakit penyakit di musim tropis ini kembali di Indonesia kembali muncul naik lagi, sebagai contoh DBD. Pencegahan utamanya adalah dengan cara mengubur, menguras, dan menutup. Kenapa? Karena namanya nyamuk Aedes aegypti akan mencari tempat untuk berkembang biak salah satunya adalah genangan air,” ujar Muallim Hawari, Rabu (26/10).

Pasien yang mengalami penyakit DBD, biasanya mengalami tanda-tanda yang salah satunya adalah panas dengan tingkat tinggi yang tidak diketahui penyebabnya.

Di Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan, Kabupaten Sleman, pasien yang terkena penyakit demam berdarah sudah mulai mengalami peningkatan. Penyakit tersebut datang bersamaan dengan musim hujan.

Namun, masyarakat tetap harus waspada, baik di musim hujan ini atau musim panas dengan adanya penyakit DBD. Penyakit demam berdarah bisa menyerang ke siapa saja, baik dari anak-anak, dewasa, ataupun orang tua. (AR/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *