Lensa Jogja

Longsor, Warga Pringtali dan Sumberejo Terisolasi

Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kulon Progo, tebing setinggi 70 meter dengan lebar 50 meter longsor dan menutup akses jalan warga di dua padukuhan di Desa Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo.

Material dengan ketebalan 2 – 4 meter itu membuat warga di dua padukuhan, yakni Pringtali dan Sumberejo terisolasi. Pasalnya, jalan tersebut merupakan satu-satunya akses warga menuju ke Kalurahan Jatimulyo atau Kota Wates.

Selain akses warga keluar desa, longsor ini juga membuat akses warga menuju SD Negeri Pringtali dan Pasar Ngasem terganggu. Mereka harus memutar sekitar 3 kilometer untuk dapat keluar maupun masuk menuju padukuhan ini.

“Untuk sementara, harus muter lewat pertigaan Sumberejo sebelah selatan. Jaraknya lebih jauh sekitar 2 kilo. Tinggi longsornya sekitar 2 meter dari jalan raya. Tiang listriknya juga roboh satu dan gak hidup sementara,” ucap Suyanto, warga Desa Jatimulyo.

Setidaknya, ada 14 titik longsor yang terjadi di Kabupaten Kulon Progo akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir. BPBD Kabupaten Kulon Progo mencatat, titik terparah terjadi di daerah Jatimulyo yakni Pedukuhan Pringtali, Kembang, Sumberejo, Sonya dan Purwosari.

Selain menutup akses jalan, kejadian longsor juga merusak rumah milik warga.

BPBD berencana akan menerjunkan sejumlah alat berat untuk membuka akses jalan yang sempat tertutup longsor, yakni di Padukuhan Pringtali dan Sonya.

“Ketebalan material kurang lebih 40 meter, jadi kalau emang ini mau dikerjabaktikan sepertinya tidak mungkin. Kalau dikeruk nanti material di atasnya bisa turun,” ujar Budi Prastawa, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo.

BPBD juga mengimbau agar warga selalu meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan, mengingat cuaca ekstrem ini diprediksi masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. (SA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *