Kue Gandos, Jajanan Pasar yang Menggoda Selera
Siapa yang tak kenal gandos? Jajanan masa kecil ini dapat ditemukan di hampir seluruh daerah Pulau Jawa, tak terkecuali di Yogyakarta. Kue gandos memang memiliki banyak nama dan menyesuaikan daerahnya. Di Surabaya gandos bernama Rangin, di Jakarta disebut kue Pancong, dan di Bandung bernama Bandros.
Gandos ini memiliki bentuk setengah lingkaran dan mempunyai ketebalan sekitar dua centimeter. Pada bagian dalam gandos berwarna putih, namun pada permukaan kulitnya berwarna coklat. Gandos sendiri terbuat dari adonan tepung beras dicampur vanili dan santan kelapa ditambah garam, serta gula secukupnya.
Proses pembuatannya dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan, yaitu tepung beras, tepung terigu, garam, kelapa parut, dan sedikit santan. Kemudian aduk dengan tangan sampai pulen. Setelah pulen, masukan kembali sedikit santan dan aduk hingga sedikit menggumpal dan masukan sisa santan keseluruhan, aduk hingga menjadi adonan cair.
Setelah itu, adonan didiamkan dulu selama 15 menit. Setelah didiamkan, masukan dalam cetakan kue yang sudah diolesi mentega. Setelah itu, masukan adonan ke cetakan di atas kompor panas. Tutup cetakan dan tunggu hingga adonan menjadi berlubang-lubang. Pastikan juga api yang digunakan adalah api sedang.
Saat adonan sudah berlubang-lubang, kecilkan api dan kemudian taburkan gula diatas adonan sehingga ada rasa manis dan gurih. Tutup kembali dan tunggu hingga benar-benar matang. Setelah kue berwarna kecokelat-cokelatan, angkat dari cetakan dan siap untuk disantap.
Rasa kue gandos ini cukup gurih. Ketika menyantapnya, kue ini memberikan nuansa nostalgia pada cita rasa kue tradisional. Bagi penyuka rasa manis biasanya cukup meminta sedikit taburan gula pasir di permukaannya.
Keberadaan kue gandos ini sudah jarang ditemui karena keberadaan makanan modern yang bermunculan sekarang. Bahkan, peminat kue gandos juga sudah berkurang. Ayo lestarikan kue gandos dengan mencoba menikmati kelezatannya! (YM)
