HeadlineLensa Terkini

Kritik Program Kompor Listrik, Mulan Jameela: Masakan Indonesia Beda

Dalam rapat kerja Komisi VII DPR bersama Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), Mulan Jameela mengkritik wacana program pemerintah terkait konversi kompor LPG dengan kompor listrik atau kompor induksi.

Anggota komisi VII DPR itu meminta agar pemerintah perlu mengkaji ulang tentang wacana tersebut.

Menurutnya, kompor listrik belum tentu cocok digunakan di Indonesia, mengingat proses memasak makanan Indonesia yang memerlukan alat masak yang besar dan tak bisa disamakan dengan budaya barat.

“Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah aja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja,” ungkap Mulan.

Selain itu, Mulan juga menyoroti soal listrik yang akan digunakan. Jika program kompor listrik tersebut direalisasikan maka masyarakat harus menambah kapasitas listrik yang digunakan sehingga tagihan listrik pun bisa bertambah semakin besar.

Maka dari itu, ia meminta agar program kompor listrik ini tidak terburu-buru untuk direalisasikan. Jangan sampai program tersebut malah menimbulkan masalah baru bagi masyarakat.

“Menurut saya konversi dari kompor gas ke kompor induksi ini seperti menyelesaikan masalah dengan masalah baru. Konversi gas 3 kg ke induksi jadi persoalan ibu-ibu. Kami tahu Kemenperin hanya menjalankan mandat yang ditugaskan. Ini urusan PLN. Saya melihat ini terlalu terburu-buru,” tambahnya.

Saat ini pemerintah sedang melakukan uji coba konversi gas LPG 3 kg ke kompor listrik terhadap 2000 pelanggan di Solo dan 1000 rumah tangga di Bali. Program ini dilakukan karena adanya kelebihan pasokan listrik di Indonesia dan untuk mengurangi penggunaan LPG bersubsidi. (NNK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *