Lensa Manca

Korsel Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Itaewon, Mulai dari Polisi hingga Tim Pemadam

Polisi Korea Selatan telah tetapkan enam tersangka dalam tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, yang menyebabkan 156 orang tewas, pada Sabtu (29/10) lalu.

“Kami telah memeriksa 154 orang dan menetapkan enam orang sebagai tersangka,” kata Kim Dong-Wook selaku juru bicara tim investigasi saat konferensi pers di Seoul, Korsel, Senin (7/11).

Dari keenam tersangka, empat di antaranya adalah anggota polisi yakni mantan Kepala Polisi Yongsan Lee Im Jae, anggota Kepolisian Metropolitan Seoul Ryu Mi Jin yang mengawasi situasi acara Halloween, dan dua pejabat tim intelijen Kantor Polisi Yongsan.

Sedangkan, dua tersangka lainnya adalah Kepala Distrik Yongsan Park Hee Young dan Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong Beom.

Ryu dan Lee didakwa melalaikan tugas sehingga pihak Korea Selatan telah mencopot keduanya dari jabatan mereka pekan lalu. Sementara itu, Kim menuturkan Park dan Choi akan didakwa karena kelalaian profesional yang sebabkan kematian.

“Ryu dan Lee akan didakwa karena melalaikan tugas, sementara pejabat dari tim intelijen akan didakwa dengan tuduhan penyalahgunaan wewenang, perusakan barang bukti dan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian,” tutur Kim, dilansir dari The Korea Herald, pada Selasa (8/11).

Diketahui, tim investigasi menemukan Lee sempat makan di salah satu restoran dekat Stasiun Itaewon. Kemudian, ia pergi sekitar pukul 21.47 waktu setempat, setelah mendapatkan informasi terkait kerumunan tersebut.

Lee tiba sekitar sepuluh menit kemudian di dekat Stasiun Noksapyeong. Kondisi jalan utama Itaewon yang padat, menyebabkan Lee putar arah menuju lokasi kejadian. Dirinya baru turun dari mobil sekitar pukul 22.55 waktu Korea Selatan, dan tiba di lokasi kejadian pukul 23.05.

Lee telah menghabiskan sekitar satu jam untuk mencapai lokasi, padahal dirinya dapat tiba dalam sepuluh menit jika berjalan kaki.

Pada salah satu CCTV menunjukkan Lee yang turun dari mobil lantas berjalan santai sambil melipat tangan di punggungnya. Hal ini, dianggap tidak menunjukkan tanda-tanda urgensi dari Lee disaat kondisi sudah genting.

Selain itu, tim investigasi juga menuding Kantor Polisi Yongsan telah membuat sebuah laporan palsu dengan menyebut Lee tiba di lokasi sekitar pukul 22.20 waktu Korea Selatan. Tak hanya itu, tim juga tidak menemukan Lee memberikan instruksi dalam waktu 90 menit, sejak dirinya meninggalkan restoran dan saat dirinya tiba di lokasi.

Sedangkan, Ryu kedapatan tidak berada di ruang pemantauan untuk memantau situasi saat itu. Saat kejadian, Ryu disebut justru berada di kantornya.

Kemudian, tim investigasi menyebut adanya pejabat intelijen yang menulis laporan berisi permintaan personel tambahan, karena khawatir adanya kemungkinan kecelakaan karena kerumunan yang semakin besar. Namun, tim menemukan kepala intelijen meminta anggotanya hapus rincian dan laporan awal usai tragedi terjadi. (RY/L44) edited

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *