Komentar SBY Soal Isu Resesi Global 2023
Bahasan soal resesi ekonomi kini menjadi topik yang hangat dibicarakan. Diperkirakan ekonomi dunia akan mengalami resesi pada tahun 2023.
Resesi sendiri dapat diartikan sebagai memburuknya perekonomian. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya tekanan berat terhadap fundamental ekonomi suatu negara dan kehidupan masyarakatnya.
Kabar resesi ini pun lantas membawa kepanikan pada seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa ekonomi Indonesia cenderung menguat.
“Pertumbuhan ekonomi kita kuat. Di kuartal III berharap di atas 5,5% dan di kuartal IV harus waspada tren pelemahan ekonomi dunia,” jelasnya dalam suatu acara webinar.
Berkaitan dengan itu, sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh berita yang simpang siur.
Tak hanya para pejabat pemerintahan saat ini saja, bahkan mantan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, turut membagikan komentarnya melalui akun resmi Twitter-nya @SBYudhoyono, pada Rabu (26/10).
SBY memprediksi bahwa ekonomi global akan memasuki resesi. Namun, ia tidak tahu seberapa besar efeknya.
“Sepertinya, ekonomi global bakal masuk resesi. Seberapa dalam dan berapa lama tidak tahu. Pada saatnya, badai pasti berlalu. Habis gelap terbitlah terang,” cuitnya, dikutip pada Kamis (27/10).
Selain itu, SBY juga mengatakan bahwa ini adalah sebuah ujian, sama dengan resesi global yang pernah terjadi pada 2008 silam, saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden RI.
“Semua negara akan diuji seperti dalam resesi global 2008. Bisa bertahan dan melangkah ke depan atau terjatuh dan bangkitnya lama,” jelasnya.
Pada akhir cuitannya, SBY memberitahukan kunci sukses dan cara mengatasi krisis. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap optimis.
“Sukses itu fungsi dari ikhtiar juga hasil dari proses dan kecakapan. Atasi krisis perlu ketepatan dan kecepatan. First thing first. Insya Allah kita bisa,” tutupnya. (ANS/L44)
