Ketua Umumnya Dituding Sebagai Pembunuh Munir, Partai Berkarya Buka Suara
Akun Twitter hacker Bjorka yakni @bjorkanism, mendadak hilang dari peredaran linimasa sosial media, sejak Minggu (11/9). Hilangnya akun peretas itu, langsung menjadi sorotan publik hingga naik menjadi tranding teratas Twitter, pada Senin (12/9).
Bjorka memang tengah menjadi sorotan publik belakangan ini. Pasalnya, ia mengaku telah meretas miliaran data publik, yang tersimpan di Kementerian Kominfo dan KPU. Tak hanya itu, Bjorka bahkan juga mengancam akan membocorkan data-data penting kepresidenan RI.
Diketahui, akun Twitter Bjorka menghilang sesaat setelah mengunggah cuitan yang mengungkapkan sosok di balik pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib. Dalam cuitannya, ia menyebut nama salah satu petinggi partai di Indonesia.
“Siapa yang membunuh Munir? Saya akan memberi kalian nama jika kalian bertanya siapa yang berada dibalik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya,” katanya.
Sadar nama partainya disebut, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, langsung memberi respon. Ia menegaskan, bahwa dalam kasus pembunuhan Munir, di pengadilan, tidak terbukti bahwa Muchdi terlibat dalam kasus tersebut.
“Selaku Sekjen saat itu saya membantah dan pasang badan utamanya di media bahwa pengadilan dan secara hukum kedua tokoh tersebut sudah diperiksa dan menjalani proses. Terbukti mereka sudah bebas secara hukum dan tidak terlibat,” kata Andi.
Andi bahkan menuding balik, bahwa kemunculan Bjorka yang menggegerkan publik itu, tidak lain hanya untuk pengalihan isu yang terjadi saat ini, salah satunya adalah persiapan pemilu 2024 mendatang.
Ia pun optiomis, bahwa isu yang menerpa partainya itu lambat laun akan hilang ditelan isu-isu lain.
“Adanya hacker Bjorka membuka ke publik lagi pasti ada niat di balik itu. Entah mau menutupi isu terupdate sekarang atau sekedar isu jelang pemilu lima tahunan. Wallahu alam. Lama lama juga akan hilang dengan sendirinya,” ujarnya.
Di samping itu, Andi menegaskan bahwa pun jika Muchdi terlibat, maka tidak akan berpengaruh pada keberadaan Partai Berkarya, yang saat ini masih berjuang mempertahan eksistensinya di dunia politik tanah air.
“Kami ingatkan bahwa isu ini tidak ada hubungannya dengan Partai Berkarya, dan Ketum Muchdi PR juga tidak pernah membawa isu ini ke partai karena kasus ini sudah lama dan selesai sebelum Partai Berkarya lahir di tahun 2016,” tambahnya. (AKM/L44)