Kesulitan Akses M-Paspor, Kanim Jogja Hadirkan Cara Baru
Dirjen Imigrasi yang telah meluncurkan M-Paspor sejak akhir tahun 2021 sebagai pengganti Apapo, terus melakukan pembaruan dan perbaikan layanan untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan paspor.
Pembaruan layanan yang berkelanjutkan ini, berkaitan dengan masih adanya kendala yang dialami masyarakat dalam hal ini, misalnya ketidaksesuaian NIK yang didaftarkan, permasalahan dari ponsel pengguna, fitur aplikasi yang terkadang bermasalah, dan lain sebagainya.
Dari permasalahan tersebut, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta kemudian menghadirkan layanan bernama Walk-In, yang disiapkan hanya untuk masyarakat yang kesulitan mengakses M-Paspor secara online.
Sudah dimulai sejak Mei lalu, jumlah kuota pemohon pun dibatasi, yakni hanya 10 orang per hari, sehingga tidak menimbulkan antrian yang panjang. Apabila di hari tersebut kuota pemohon paspor sudah penuh, maka akan dialihkan untuk hari berikutnya.
“Karena aplikasi ini masih di tahap penyempurnaan, cuma kami memfasilitasi dan dari Direktur Lalu Lintas kami mengarahkan diadakan antrian Walk-In. Walk-In ini diserahkan ke kantor masing-masing. Dalam artian, sistem dan pengaturannya kembali lagi ke kantor daerah masing-masing,” ucap Sigit Jatmiko, Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian, Sabtu (4/6).
Sigit kemudian menjelaskan terkait prosedur layanan Walk-In. Nantinya, pemohon yang merasa kesulitan dengan M-Paspor bisa langsung mendatangi kantor Imigrasi Yogyakarta. Di sana para pemohon akan dibantu oleh petugas imigrasi yang bertugas.
Para pemohon kemudian dipandu untuk mengisi di google formulir dan diberikan nomor antrian untuk kemudian menuju ke prosedur setelahnya, yakni pemberian berkas-berkas yang dibutuhkan, hingga pada tahap pembayaran di akhir.
“Tapi kita tetap memperhatikan aspek-aspek persyaratan dan ditanya urgensinya apa, jika tidak terlalu terburu-buru, maka akan tetap kita arahkan menggunakan aplikasi M-Paspor,” tambahnya. (AIS/L44)
