Kenalkan Moderasi Beragama di Washington DC, Kemenag RI: Dunia Menghadapi Tantangan Ekstremisme
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menyebut bahwa ekstremisme kini telah menjadi fenomena global dan perlu langkah bersama menghadapinya.
Dikutip dari situs resmi Kemenag, Senin (20/06), Kamaruddin Amin menyebut, moderasi beragama menjadi ‘vaksin’ yang diyakini paling ampuh, dalam membangun daya tahan masyarakat dari ancaman ekstremisme itu.
“Kita perlu bersama-sama menjaga masyarakat dari pengaruh paham dan sikap berlebihan dalam beragama. Kami di tanah air sedang mengarusutamakan moderasi beragama. KBRI dapat turut mengenalkan agama yang ramah (rahmatan lil alamin) sebagai bentuk soft diplomacy kita di ranah global,” ujar Kamaruddin Amin.
Hal itu, disampaikannya dalam kunjungannya ke KBRI Washington DC, guna menghadiri MTQ Internasional di Maryland, AS.
Dubes RI untuk AS, Rosan Roeslani, menyambut baik pengembangan konsep beragama tanpa kekerasan tersebut. Rosan juga menceritakan, sejumlah aksi penembakan massal di beberapa sekolah di Amerika Serikat belakangan ini.
“Sekitar 200.000 WNI tercatat di KBRI. Aktivitas keagamaan berjalan baik. Ada enam masjid di Amerika yang dikelola komunitas muslim Indonesia. KBRI bekerjasama dan mendukung peran penting komunitas dalam pelayanan keagamaan umat di sini,” jelas Rosan.
Dubes Rosan, juga mendukung pelaksanaan MTQ Internasional untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Dia berharap, dua peserta dari Indonesia dapat memperoleh juara, mengharumkan Indonesia di hingga kancah internasional.
Lebih lanjut, dalam moment tersebut, Kamaruddin Amin juga menyampaikan harapannya dan berterima kasih, terhadap dukungan KBRI Washington, dalam pengembangan pelayanan keagamaan WNI di semua negara bagian AS.
“Kami berharap sinergi pembinaan umat dapat ditingkatkan di masa mendatang,” tutup Kamaruddin. (LH/L44).