Lensa Jogja

Kementan dan Waaster Panglima TNI Tinjau Kesiapan Lahan Tebu di Bantul

Komoditas tebu saat ini menjadi salah satu titik perhatian pemerintah. Dalam rangka tercapainya swasembada gula nasional sebagai sumber energi alternatif yakni bioetanol, pemerintah menyiapkan target 700 ribu hektare lahan tebu yang tersebar di beberapa daerah.

Kementerian pertanian RI, pada Kamis (10/11) meninjau langsung pertanian tebu di Pajangan, Bantul, bersama Brigjen TNI Marinir I Made Wahyu Santoso dan wakil asisten teritorial Panglima TNI.

Didampingi Brigjen TNI Marinir I Made Wahyu Santoso dan wakil asisten teritorial Panglima TNI bersama rombongan secara simbolis menyempatkan diri melakukan pemupukan di sejumlah tanaman tebu yang masih remaja.

Pada kesempatan itu, pihaknya juga berdialog dengan para petani tebu tentang kendala dan potensi pertanian tebu di wilayah setempat. Hal ini dilakukan untuk mensukseskan program pemerintah dalam menyiapkan target 700 ribu hektare lahan tebu guna mencapai swasembada gula dalam 5 tahun ke depan.

“Lahan yang telah disiapkan itu tersebar di beberapa daerah baik di Jawa maupun Luar Jawa. Di Bantul sendiri telah tersedia 50 hektar lahan pertanian tebu yang kini tengah digarap oleh kelompok tani”, ujar Adi Pratomo, Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementan RI.

Demi mensukseskan program pemerintah tersebut, pihaknya juga turut menggandeng peran serta TNI, yakni melalui Babinsa yang nantinya bertugas dalam proses pengawalan kegiatan peningkatan kualitas tebu.

“Mulai dari awal penanaman sampai pasca panen yang dilaksanakan oleh petani tebu ataupun kelompok-kelompok tani. Serta memastikan keamanan pasokan bantuan bibit dan pupuk kepada petani tebu,” ujar Brigjen TNI Marinir I Made Wahyu Santoso.

Kementan sebagai pihak yang bertanggung jawab mempunyai program yaitu rawat ratoon dan ekstensifikasi perluasan tebu. Bantuan yang diberikan dalam program ini kepada petani, berupa pupuk majemuk NPK sebanyak 400 kilogram per hektar.

Pembenahan tanah sebanyak 13 liter per hektar, obat obatan (herbisida) sebanyak 4 liter per hektar, dan bantuan biaya tanam 25 hok per hektar. (JK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *