Headline

Kemenkes Ungkap 15 Kasus Hepatitis Akut dan Temuan Penyakit Mulut Kuku

Pasca ditemukannya 3 kasus meninggal akibat Hepatitis Akut pada bulan lalu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, kini mengungkapkan, bahwa penyakit tersebut telah bertambah menjadi 15 kasus.

“Sampai sekarang Indonesia ada 15 kasus,” kata Menkes Budi dalam keterangan persnya, dikutip pada Selasa (10/5).

Meski belum diketahui penyebab pastinya, kata Budi, namun penyakit Hepatitis Akut ini disebut bisa menular melalui pernapasan dan pencernaan. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dalam menjaga kebesihan lingkungan dan makanan yang dikonsumsi.

Ia juga menyebut, bahwa Hepatitis Akut ini menyasar pada anak-anak dengan usia maksimal 16 tahun. Gejala yang hepatitis timbul diduga akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.

“Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat,” terangnya.

Lebih lanjut, sebagai tindak cepat atas ditemukannya kasus ini, Kemenkes pun telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).

Sementara masih dalam penyelidikan kasus Hepatitis Akut, Menkes Budi juga mengungkapkan adanya temuan penyakit lain, yakni Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyasar pada hewan ternak.

PMK pertama kali ditemukan di Jawa Timur dan disebut jarang menyerang manusia. Menkes meyakinkan, bahwa PMK berbeda dengan Covid-19, flu burung, maupun flu babi.

“Khusus untuk mulut dan kuku, virus ini memang adanya hanya di hewan yang berkuku dua, jadi sangat jarang yang meloncat ke manusia. Jadi tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya,” tutupnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *