Headline

Kemenhub dan Inggris Upayakan Transportasi Ramah Lingkungan di Sejumlah Provinsi di Indonesia

Kementerian Perhubungan RI dan Pemerintah Inggris, telah menyepakati sebuah kerjasama program pengembangan transportasi rendah karbon di Indonesia.

Program tersebut, merupakan langkah awal untuk memitigasi dampak perubahan iklim, melalui pengembangan transportasi publik perkotaan yang ramah lingkungan.

Mengutip dari kemenhub.go.id, pada Rabu (06/07), Dirjen Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, menyampaikan bahwa kerjasama ini diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi yang ramah lingkungan.

“Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perhubungan menyambut baik pelaksanaan program kerjasama ini, yang diharapkan dapat membantu pengembangan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan, dan ramah lingkungan di Indonesia,” ujar Hendro.

Hendro mengungkapkan, upaya peningkatan kualitas transportasi sejalan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mitigasi dampak perubahan iklim. Dalam RPJMN 2020-2024, Kemenhub memiliki tugas yang tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas perkotaan melalui penyediaan angkutan umum massal, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi (dekarbonisasi) di sektor transportasi.

“Kami tengah mengembangkan sejumlah angkutan umum massal perkotaan, baik dalam bentuk Bus Rapid Transit (BRT) maupun di sektor perkeretaapian yang berbasis rel, yang terintegrasi dan juga menggunakan energi listrik. Melalui kerjasama ini, diharapkan upaya tersebut dapat dilakukan dengan lebih terukur, terstruktur, terakselerasi dan lebih andal dalam merencanakan dan mengimplementasikan sistem transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Hendro.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, pun menyambut baik adanya kerjasama ini. Menurutnya, kemitraan di bidang transportasi sangat penting, agar lebih percaya diri untuk menjalankan komitmen dari konferensi di Glasgow dan juga dalam rangka mewujudkan transisi menuju kendaraan nol emisi (zero emission).

“Kami berupaya untuk menegakkan Perjanjian Paris untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 °C, dan berupaya melaksanakan dekarbonisasi di sektor transportasi karena 25% emisi GRK dihasilkan dari sektor transportasi,” tutur Owen.

Pemerintah Inggris melalui UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT), diketahui telah memberikan dukungan pendanaan sebesar 9 Juta Poundsterling atau sekitar Rp162 miliar, untuk pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan, di sejumlah provinsi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Melalui program ini, kedua negara berharap akan terwujudnya pengembangan peta jalan, untuk elektrifikasi kendaraan umum secara efisien, pengintegrasian solusi ramah iklim ke dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta perancangan proyek transportasi rendah karbon yang mampu menarik investasi.

Adapun proyek dalam program ini, di antaranya adalah integrasi pengembangan LRT, transit-oriented development dan land value capture di Metropolitan Semarang, dan transisi menuju transportasi rendah karbon yang inklusif melalui perbaikan aspek keselamatan bagi kaum rentan.

Kemudian ada penguatan transportasi kota berkelanjutan di kota pesisir, dekarbonisasi transportasi yang inklusif di Indonesia, serta mobilitas bersih untuk area metropolitan Jakarta. (LH/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *