Lensa Manca

Kasus Al-Qur’an di Kuil Bangladesh Sebabkan Demo Hingga Hukuman Mati

Kekerasan agama yang terjadi selama empat hari lalu di Dhaka, Bangladesh mengundang ratusan warga berdemo guna mempropagandakan penghentian insiden kekerasan tersebut, Selasa (19/10).

Hal ini dilatarbelakangi oleh unjuk rasa yang disertai kekerasan oleh ratusan warga muslim pada Jumat (15/10). Akibat insiden ini, dua warga Hindu tewas dan beberapa warga lainnya terluka. Diketahui, di Bangladesh sering terjadi konflik antar kelompok agama.

Sementara itu, demo kali ini berawal dari beredarnya sebuah rekaman di media sosial yang menunjukkan kitab suci Al-Quran diletakkan di atas lutut Dewa Hanoman selama perayaan festival Hindu Durga Puja di kuil Hindu Cumilla. Hal ini tentunya dianggap sebagai penistaan terhadap agama Islam.

“Keselamatan minoritas di negara ini harus dijaga,” isi salah satu kutipan poster yang dibawa pendemo, dikutip dari Reuters.

Atas insiden ini, banyak warga yang marah dan berdemo membawa spanduk yang berisikan tuntutan kepada polisi untuk menuntut pelaku diadili dengan hukuman mati. Salah satunya, Mosaddek Billah Al Madani, yang menjadi salah satu pendemo dalam konflik ini.

“Kami menuntut pemerintah untuk menangkap orang yang sudah menistakan Al-Qur’an dengan meletakkannya di bawah kaki berhala di Cumilla. Kami meminta hukuman mati untuk pelaku,” ujarnya.

Selain itu, aksi vandalisme terhadap patung-patung dewa Hindu di Bangladesh juga dilakukan oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab. Aksi ini sering disebut sebagai upaya balas dendam atas peristiwa pembakaran 26 rumah adat Hindu pada Minggu (17/10). (AK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *