Jokowi Luncurkan Mobil Listrik Pertama yang Dirakit di Indonesia
Presiden Joko Widodo telah meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia yaitu mobil Hyundai IONIQ 5, yang diproduksi oleh PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Rabu (16/3). Pada peluncuran yang berlangsung di Bekasi, Jawa Barat tersebut, presiden sekaligus meresmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.
“Hari ini, Hyundai akan meluncurkan mobil listrik Hyundai IONIC 5. Mobil ini menjadi mobil listrik pertama yang dibuat di Indonesia yang diproduksi untuk memenuhi pasar Indonesia maupun pasar ekspor,” ujar Jokowi, dikutip dari laman resmi sekretariat kabinet, Kamis (17/3).
Jokowi menyampaikan, peluncuran mobil listrik tersebut adalah momen yang ditunggu-tunggu, sebagai bagian dari upaya transisi energi yang dilakukan pemerintah. Ia berharap, ke depan kendaraan listrik akan menjadi moda transportasi utama, termasuk untuk menjadi transportasi yang ramah lingkungan, sehingga dapat dikembangkan pula untuk Ibu Kota Negara Nusantara.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung perkembangan mobil listrik tersebut. Oleh karena itu, presiden menekankan bahwa Indonesia harus mengambil peran penting dalam rantai pasok global terutama di industri mobil listrik.
“Kita punya nikel, kita punya kobalt sebagai material penting untuk baterai litium, bauksit yang biisa diolah menjadi alumunium dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik, serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel-kabel di mobil listrik,” ujarnya.
Presiden menambahkan, untuk menjadi pemain kunci di industri kendaraan listrik, pembangunan ekosistem yang kuat di dalam negeri sangat diperlukan untuk dapat bersaing dengan negara lain. Hilirisasi bahan-bahan mentah seperti mineral juga harus dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu produk.
“Tahun 2022 ini akan menjadi momen penting untuk pengembangan baterai litium untuk kendaraan listrik. Beberapa investor akan memulai konstruksi, siap mengolah nikel dan kobalt kita menjadi bahan material lithium battery. Pada tahun 2024 mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan juga komponen-komponen penting lainnya yang diproduksi di negara kita Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong peningkatan komponen lokal kendaraan listrik dengan memberikan insentif, hingga memangkas berbagai hambatan regulasi sehingga industri hulu dari kendaraan listrik akan tumbuh, menciptakan lapangan kerja, sampai menjadi substitusi impor.
“Pemerintah akan selalu mendukung setiap investasi kendaraan listrik di Indonesia dan juga pengembangan industri hulunya, terutama industri baterai,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Presiden menyampaikan harapannya agar peluncuran mobil Hyundai IONIQ 5 ini akan memacu pertumbuhan mobil listrik di Indonesia.
“Saya harapkan mobil listrik Hyundai IONIQ 5 ini akan menjadi milestone penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, memacu pengembangan mobil listrik yang semakin canggih dan diminati,” tutupnya. (AS/L44)