Jelang Idul Adha, Pande Besi Kewalahan Penuhi Pesanan
Sepekan menjelang hari raya Idul Adha, para pemande besi di Dusun Klopo Sepuluh, Kalurahan Bendungan, Wates, Kabupaten Kulon Progo, kian sibuk menyelesaikan berbagai pesanan pisau hingga golok untuk hari raya kurban mendatang. Salah satunya, bengkel produksi milik kelompok bina karya, penggerak kampung pande besi klopo sepuluh.
Sejak beberapa hari terakhir, para pemande di kampung ini kebanjiran pesanan untuk jenis pisau, yang akan digunakan untuk penyembelihan hewan saat Idul Adha mendatang. Untuk pemesanan terutama pisau daging, melonjak sekitar 30% dibandingkan tahun lalu.
Para pemesan tak hanya dari lokal Kulon Progo saja, ada juga yang dari luar kota Jogja hingga area Jawa Tengah, bahkan Jakarta dan Bandung. Namun, lantaran tingginya permintaan untuk saat ini, pesanan dari Jakarta dan sekitarnya ditunda demi memenuhi pesanan konsumen lokal.
Diakui, banyaknya pesanan membuat para pemande di kampung ini kewalahan dan mereka hanya mampu memproduksi rata-rata hanya 25 buah pisau dalam sehari.
“Masih banyak (pesanannya). Seminggu belum tentu selesai,” ungkap Sukisman, Ketua Kelompok Bina Karya
Sementara salah satu konsumen, Hamim Andi Hidayat, mengaku telah memesan 20 pisau dan golok dari kampung pande besi ini. Pisau-pisau itu, rencananya akan digunakan untuk penyembelihan hewan kurban.
Pisau buatan kampung pande besi ini, dipilih karena kualitasnya relatif bagus dan karena sudah berlangganan di sini setidaknya sejak 10 tahun terakhir.
“Yang penting kualitasnya sangat bagus,” katanya.
Harga produk buatan kampung pande besi ini relatif terjangkau, yakni di kisaran Rp50.000-Rp200.000. Termurah adalah pisau kecil khusus seset daging, sementara yang paling mahal biasanya jenis pisau pencacah tulang yang ukurannya jauh lebih besar.
Selain memproduksi pisau, kelompok pande besi Bina Karya ini juga melayani jasa reparasi pisau yang sudah tumpul, dengan harga yang dipatok kisaran Rp10.000 – Rp25.000 per pisaunya. (SA/L44)
